KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelojak nilai tukar rupiah masih akan menjadi fokus Bank Indonesia (BI) dalam jangka pendek. Walau cadangan devisa Indonesia terus tergerus, tapi Bank Indonesia (BI) mengaku tak khawatir. Pasalnya, BI punya pertahanan kedua (second line of defense) yakni Jaringan Pengaman Keuangan Internasional (JPKI). Cadangan devisa memang menjadi first line of defense bagi sistem moneter Indonesia. Sejak mencapai posisi tertinggi Januari 2018 yang mencapai US$ 131,9 miliar, cadangan devisa terus menyusut. Hingga akhir Juli 2018, cadangan devisa US$ 118,3 miliar. Padahal, tekanan di sektor finansial Indonesia masih akan terus terjadi, minimal hingga akhir tahun. Itu merupakan imbas rencana kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan terjadi September dan Desember serta normalisasi kebijakan di sejumlah negara.
Memupuk bantalan demi jaga stabilitas rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelojak nilai tukar rupiah masih akan menjadi fokus Bank Indonesia (BI) dalam jangka pendek. Walau cadangan devisa Indonesia terus tergerus, tapi Bank Indonesia (BI) mengaku tak khawatir. Pasalnya, BI punya pertahanan kedua (second line of defense) yakni Jaringan Pengaman Keuangan Internasional (JPKI). Cadangan devisa memang menjadi first line of defense bagi sistem moneter Indonesia. Sejak mencapai posisi tertinggi Januari 2018 yang mencapai US$ 131,9 miliar, cadangan devisa terus menyusut. Hingga akhir Juli 2018, cadangan devisa US$ 118,3 miliar. Padahal, tekanan di sektor finansial Indonesia masih akan terus terjadi, minimal hingga akhir tahun. Itu merupakan imbas rencana kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan terjadi September dan Desember serta normalisasi kebijakan di sejumlah negara.