JAKARTA. Di tengah era globalisasi, persaingan serta tantangan yang dihadapi oleh generasi penerus semakin kompetitif dan kian sulit. Untuk itu dunia wirausaha sudah harus diperkenalkan sejak usia anak-anak. Dalam memaksimalkan potensi anak, Global Jaya International School (GJIS) menyelenggarakan pameran bertajuk ‘Entrepreneurship Exhibition’.Puspita Aji, Community Liaison Manager GJIS mengatakan perlu waktu dan proses untuk menjadi seorang wirausahawan, setiap anak perlu diberikan kesempatan menjadi pribadi yang kreatif. Kreatifitas inilah yang didukung GJIS melalui Entrepreneurship Exhibition. Pameran ini sendiri diselenggarakan di GJIS theatre yang bepesertakan siswa/i Year 6 atau tahun terakhir program Primary Years. Acara yang dilangsungkan selama dua hari, 11–12 Februari 2014 itu menjadi ajang bagi para siswa/i untuk memaparkan hasil produk yang dibuat sesuai dengan kreativitas yang mereka miliki. "Setiap kelompok yang beranggotakan 2-3 orang diharuskan membangun sebuah ‘badan usaha’ yang memproduksi barang yang bisa dijual dan bisa menghasilkan keuntungan," kata Puspita dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/2). Felicity, salah satu guru pembimbing GJIS menjelaskan, sebelum melakukan pameran, berbagai persiapan dilakukan para siswa/i layaknya seorang wirausaha. Mulai dari membuat business plan kemudian melakukan riset pasar, meeting dengan calon investor. Selain itu peserta juga mengadakan product pre-test, membuat promosi seperti brosur, iklan serta mendesign gerainya dengan menarik. "Tujuannya agar pengunjung mau mendatangi dan membeli produk yang mereka tawarkan," katanya. Di pameran ini, pengunjung juga dapat langsung berinteraksi dengan para siswa/i yang berperan sebagai manajer produksi, manajer pemasaran dan manajer keuangan dari bisnis yang mereka buat. Mereka dapat menjelaskan secara detail, mulai dari pemilihan masalah sampai bagaimana suatu produk bisa terproduksi dan layak untuk ditampilkan di depan para pengunjung. Berbagai produk menarik dan orisinil ditampilkan di pameran ini. Mulai dari topi yang memiliki ruang khusus yang bisa memuat berbagai benda kecil, ada pula kotak serba guna berbahan dasar disket dan CPU komputer, tali sepatu unik, lilin ukir, serta produk kreatif lainnya. “Melalui pameran ini, kita bisa melihat bagaimana pemahaman para siswa/i atas apa yang telah mereka pelajari, bagaimana mengimplementasikannya, dan tindakan apa yang dapat mereka kontribusikan untuk lingkungan sekitar," kata Windy, salah satu guru GJIS lainnya.Melalui program Entrepreneurshin Exhibition, GJIS senantiasa mengembangkan dan mendorong jiwa kreatif yang dimiliki pada setiap siswa sehingga kelak jika mereka terjun di masyarakat. Diharapkan siswa/i memiliki kemampuan untuk berpikir secara kritis, mampu memecahkan berbagai permasalahan, beretika dan mampu menciptakan peluang usaha. "Bukan tidak mungkin jika siswa/i ini nanti akan menjadi pengusaha yang sukses yang akan membuat perekonomian bangsa ini menjadi lebih baik lagi," harap Felicity.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Memupuk jiwa wirausaha sejak anak-anak
JAKARTA. Di tengah era globalisasi, persaingan serta tantangan yang dihadapi oleh generasi penerus semakin kompetitif dan kian sulit. Untuk itu dunia wirausaha sudah harus diperkenalkan sejak usia anak-anak. Dalam memaksimalkan potensi anak, Global Jaya International School (GJIS) menyelenggarakan pameran bertajuk ‘Entrepreneurship Exhibition’.Puspita Aji, Community Liaison Manager GJIS mengatakan perlu waktu dan proses untuk menjadi seorang wirausahawan, setiap anak perlu diberikan kesempatan menjadi pribadi yang kreatif. Kreatifitas inilah yang didukung GJIS melalui Entrepreneurship Exhibition. Pameran ini sendiri diselenggarakan di GJIS theatre yang bepesertakan siswa/i Year 6 atau tahun terakhir program Primary Years. Acara yang dilangsungkan selama dua hari, 11–12 Februari 2014 itu menjadi ajang bagi para siswa/i untuk memaparkan hasil produk yang dibuat sesuai dengan kreativitas yang mereka miliki. "Setiap kelompok yang beranggotakan 2-3 orang diharuskan membangun sebuah ‘badan usaha’ yang memproduksi barang yang bisa dijual dan bisa menghasilkan keuntungan," kata Puspita dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/2). Felicity, salah satu guru pembimbing GJIS menjelaskan, sebelum melakukan pameran, berbagai persiapan dilakukan para siswa/i layaknya seorang wirausaha. Mulai dari membuat business plan kemudian melakukan riset pasar, meeting dengan calon investor. Selain itu peserta juga mengadakan product pre-test, membuat promosi seperti brosur, iklan serta mendesign gerainya dengan menarik. "Tujuannya agar pengunjung mau mendatangi dan membeli produk yang mereka tawarkan," katanya. Di pameran ini, pengunjung juga dapat langsung berinteraksi dengan para siswa/i yang berperan sebagai manajer produksi, manajer pemasaran dan manajer keuangan dari bisnis yang mereka buat. Mereka dapat menjelaskan secara detail, mulai dari pemilihan masalah sampai bagaimana suatu produk bisa terproduksi dan layak untuk ditampilkan di depan para pengunjung. Berbagai produk menarik dan orisinil ditampilkan di pameran ini. Mulai dari topi yang memiliki ruang khusus yang bisa memuat berbagai benda kecil, ada pula kotak serba guna berbahan dasar disket dan CPU komputer, tali sepatu unik, lilin ukir, serta produk kreatif lainnya. “Melalui pameran ini, kita bisa melihat bagaimana pemahaman para siswa/i atas apa yang telah mereka pelajari, bagaimana mengimplementasikannya, dan tindakan apa yang dapat mereka kontribusikan untuk lingkungan sekitar," kata Windy, salah satu guru GJIS lainnya.Melalui program Entrepreneurshin Exhibition, GJIS senantiasa mengembangkan dan mendorong jiwa kreatif yang dimiliki pada setiap siswa sehingga kelak jika mereka terjun di masyarakat. Diharapkan siswa/i memiliki kemampuan untuk berpikir secara kritis, mampu memecahkan berbagai permasalahan, beretika dan mampu menciptakan peluang usaha. "Bukan tidak mungkin jika siswa/i ini nanti akan menjadi pengusaha yang sukses yang akan membuat perekonomian bangsa ini menjadi lebih baik lagi," harap Felicity.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News