JAKARTA. Perebutan likuiditas memaksa perbankan berkorban lebih besar. Nasib ini dialami Bank Danamon. Demi memupuk dana pihak ketiga (DPK), bank ini rela tidak meraup laba gede. Sepanjang tahun 2013, laba Bank Danamon hanya naik 1% menjadi Rp 4,04 triliun, dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,01 triliun. Perolehan laba menciut akibat kenaikan biaya dana atau cost of fund. "Peningkatan DPK yang signifikan membuat beban dana naik sehingga berdampak terhadap margin," kata Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon, Rabu (12/2). Sepanjang 2013, biaya dana Bank Danamon naik menjadi 5,2%, dari posisi 5,1% pada akhir 2012. Kenaikan ini akibat membengkaknya dana deposito sebesar 19% menjadi Rp 57,6 triliun. "Bunga deposito yang kami berikan ada yang di atas LPS rate, tapi tidak besar," kata Vera. Rekening tabungan Danamon pun tumbuh 18% menjadi Rp 32 triliun, sedangkan giro naik 33% menjadi Rp 21,1 triliun. Di sisi lain, kenaikan DPK yang signifikan membuat rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) menjadi 95,1% per akhir Desember 2013. Angka ini menurun dibandingkan posisi akhir tahun 2012 sebesar 100,7%.
Memupuk likuiditas, Danamon rela laba tergerus
JAKARTA. Perebutan likuiditas memaksa perbankan berkorban lebih besar. Nasib ini dialami Bank Danamon. Demi memupuk dana pihak ketiga (DPK), bank ini rela tidak meraup laba gede. Sepanjang tahun 2013, laba Bank Danamon hanya naik 1% menjadi Rp 4,04 triliun, dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,01 triliun. Perolehan laba menciut akibat kenaikan biaya dana atau cost of fund. "Peningkatan DPK yang signifikan membuat beban dana naik sehingga berdampak terhadap margin," kata Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon, Rabu (12/2). Sepanjang 2013, biaya dana Bank Danamon naik menjadi 5,2%, dari posisi 5,1% pada akhir 2012. Kenaikan ini akibat membengkaknya dana deposito sebesar 19% menjadi Rp 57,6 triliun. "Bunga deposito yang kami berikan ada yang di atas LPS rate, tapi tidak besar," kata Vera. Rekening tabungan Danamon pun tumbuh 18% menjadi Rp 32 triliun, sedangkan giro naik 33% menjadi Rp 21,1 triliun. Di sisi lain, kenaikan DPK yang signifikan membuat rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) menjadi 95,1% per akhir Desember 2013. Angka ini menurun dibandingkan posisi akhir tahun 2012 sebesar 100,7%.