Memupuk Potensi Mitra Petani Milenial



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menciptakan bisnis yang berkelanjutan menjadi salah satu faktor penting untuk pengembangan usaha. Termasuk juga bagi Eratani, usaha rintisan di bidang teknologi pertanian.

Untuk itulah, start-up yang menyediakan beberapa layanan kepada para petani mulai dari pembinaan, pemodalan hingga pemasaran produk pertanian ini mulai mengoptimalkan mitra milenial. Sasarannya adalah para petani muda berusia 27 tahun hingga 42 tahun. 

Target utamanya adalah anak-anak dari para petani yang sudah menjadi mitra Eratani. Perusahaan rintisan ini juga membidik generasi muda yang tertarik menjadi petani dan berusaha dari bawah.


Chief Financial Officer Eratani, Bambang Cahyo Susilo menyebutkan, sejak berdiri tahun 2021, partisipasi petani milenial binaan Eratani meningkat signifikan, yakni mencapai 25,98% dari total petani binaan. Namun Bambang tidak memerinci jumlahnya.

Yang pasti angka tersebut merupakan realisasi dari kontribusi Eratani terhadap peningkatan partisipasi petani milenial secara nasional.

Baca Juga: Mega Inovasi Organik Bidik Potensi Ekspor Organik Indonesia yang Digemari Dunia

Catatannya, jumlah unit usaha pertanian perorangan di Indonesia mencapai 29,34 juta unit. Sekitar 42,39% dari jumlah tersebut merupakan generasi X yang berusia 43-58 tahun. Sementara petani milenial hanya mencapai sekitar 25,61%. 

"Menyadari kondisi tersebut, Eratani terus berupaya memberikan kontribusi terhadap peningkatan partisipasi petani milenial secara nasional,” tutur Bambang kepada KONTAN, Jumat (28/6).

Eratani mengklaim, saat ini telah menggandeng lebih dari 23.000 petani di dalam ekosistem yang tersebar beberapa provinsi. Seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Sulawesi Selatan.

Khusus untuk petani muda, Eratani terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi mereka. Misalnya  menyediakan teknologi pertanian modern berbasis internet of things untuk pemupukan berimbang. Tujuannya agar proses pertanian menjadi lebih efisien dan efektif.

Eratani juga rutin menggelar pelatihan dan workshop melalui program Kopi Darat Eratani (Kopdera) untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, termasuk juga untuk petani milenial. 

Umumnya petani milenial yang bergabung tertarik karena melihat potensi besar dalam sektor pertanian melalui penerapan praktik modern yang menggunakan teknologi digital. Berikutnya adalah adanya akses pendanaan, pendampingan agronomis yang berkelanjutan, serta program pelatihan dan workshop.

Hasilnya pun, menurut Bambang, sudah mulai terlihat. Para petani binaan Eratani, termasuk generasi milenial, bisa meningkatkan hasil panen hingga 29% dari sebelumnya. Imbasnya, para petani pun bisa meningkatkan pendapatan lebih dari 25% setelah mengikuti pembinaan dari Eratani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon