JAKARTA. PT Bank Commonwealth meluncurkan platform perbankan digital
on boarding guna menggenjot pertumbuhan nasabah baru perseroan. Pasalnya, dengan layanan yang diberi nama Tyme Digital ini, nasabah dimungkinkan untuk membuka tabungan secara
end to end atau menyeluruh dalam waktu kurang dari 10 menit. Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati mengatakan, dengan layanan ini nasabah tidak perlu lagi mengantre di kantor cabang, serta
paperless.
Selain itu, seluruh proses pendaftaran sudah termasuk verifikasi, penerimaan kartu ATM hingga pengaktifan layanan mobile banking dan internet banking perseroan. Lebih lanjut, imbuh Lauren pihaknya optimis dengan ada mesin Tyme Digital ini dapat mencetak sedikitnya empat sampai lima rekening baru per hari. "Rencananya tiap mesin bisa membuka 4-5 rekening per hari. Kami akan siapkan untuk tahap pertama 50 unit," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/8). Jika memakai asumsi tersebut, maka Commonwealth ditargetkan mampu mencetak sedikitnya 120 hingga 150 nasabah baru per bulan. Meski dipastikan akan menambah jumlah dana pihak ketiga (DPK) perseroan, Lauren menyebut pihaknya belum memasang target. "Nantinya sebenarnya pasti pengaruhnya ke CASA (dana murah) tapi sekarang kami berikan kemudahan dulu untuk calon nasabah," ungkapnya. Kendati baru dapat membuka rekening saja, Lauren menyebut nantinya mesin Tyme Digital dapat berfungsi sebagai akses pinjaman atau kredit kepada nasabah. "Mudah-mudahan 3-6 bulan lagi kita bisa luncurkan sesuatu yang baru, termasuk bisa ambil simpanan di situ. Tapi tetap ada tahapannya untuk memastikan risikonya," imbuhnya. Bank asal Australia menyebut untuk tahap pertama pihaknya baru akan menyasar kawasan Jabodetabek. Kendati demikian, Lauren menyebut nantinya perseroan juga akan merambah ke kota-kota besar lain di luar Jakarta. Adapun, secara jangka panjang, Commonwealth menarget mampu menghadirkan Tyme Digital di 500 lokasi wilayah Indonesia pada sampai akhir tahun 2018. "Tiap minggu kami harus luncurkan sekitar 2 sampai tiga mesin. Tahap kedua kami akan tambah 450 mesin sampai akhir tahun depan," tuturnya.
Sebagai informasi saja, berdasarkan laporan keuangan bulan Juni 2017, bank Commonwealth mencatat DPK sebesar Rp 15,08 triliun. Jika dibandingkan dengan periode tahun lalu, jumlah tersebut tercatat naik dari Rp 13,15 triliun atau 14,68% secara
year on year (yoy). Kendati DPK mengalami peningkatan, dari sisi dana murah tercatat negatif. Data per Juni 2017 menunjukan dana murah yang berhasil dihimpun Bank Commonwealth hanya sebesar Rp 7,57 triliun. Jumlah tersebut menurun 4,78% secara yoy dibanding periolehan Juni 2016 yang mencapai Rp 7,95 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia