KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menerbitkan Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018 yang mengatur biaya dan standar pelayanan minimal penyelenggaraan umrah sebesar Rp 20 juta. Amitra, selaku merek perusahaan pembiayaan syariah yang dikelola oleh FIF Group menyambut positif hal tersebut.

Presiden Direktur Amitra Zulkarnaen Prasetya mengatakan, aturan baru itu dirasa baik dan bisa menimbulkan kepercayaan dari masyarakat yang sebelumnya marak biro travel bodong yang menjanjikan biaya umrah murah.

"Kami sambut positif aturan tersebut, sehingga kepercayaan masyarakat bisa bertambah," kata Zulkarnaen kepada Kontan.co.id, Rabu (28/3)

Sepanjang tahun lalu, Amitra membukukan pembiayaan sebesar Rp 410 miliar, sesuai target semula. Adapun kontribusi pembiayaan multiguna dan modal kerja di tahun lalu masih memiliki porsi yang seimbang. Tahun ini, pihaknya ingin menggenjot bisnis mikro multiguna yang di dalamnya terdapat pembiayaan perjalanan religi atau umrah menjadi 60% sampai 70%.

"Potensi di bisnis ini sangat besar, sehingga kami optimis kontribusinya bisa meningkat," imbuh dia.

Tahun ini sendiri, Amitra membidik kenaikan pembiayaan sebesar 25%. Guna menggapai target itu, Amitra akan menambah mitra kerjasama dengan biro travel menjadi sekitar 100 perusahaan dari tahun lalu 70-80 biro travel.

"Kami cukup selektif dalam pemilihan biro travel untuk menjaga kepercayaan masyarakat," katanya.

Tak hanya itu, melalui manpower di setiap cabang Amitra akan turut memompa bisnis untuk mencapai target pembiayaan di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia