Menag: Dana setoran awal haji dinikmati jemaah



JAKARTA. Menteri Agama Suryadharma Ali membantah setoran awal jemaah naik haji dibiarkan mangkrak di bank dan tidak dikembalikan lagi kepada jemaah. Ia menjelaskan, sumber biaya haji di Kementerian Agama berasal dari dua sumber, yaitu biaya langsung dan tak langsung. Biaya tak langsung adalah biaya yang didapat dari pemanfaatan dana setoran awal jemaah yang telah mengendap lama di Kementerian Agama. Sedangkan biaya langsung meliputi biaya awal yang mesti disetor oleh jemaah. "Itulah yang disebut dengan biaya direct cost. Dan supaya tidak ada salah pengertian dan agar tidak ada pemahaman bahwa uang yang mengendap begitu lama tidak dikembalikan kepada jemaah, itu salah besar," tutur Suryadharma di DPR, Jakarta, Selasa (10/7). Suryadharma lantas menjelaskan, biaya tidak langsung akibat dari optimalisasi setoran awal haji yang bisa saja terpendam selama 5-8 tahun. Dengan kata lain ada manfaat dari dana itu. Biaya yang dibayar melalui manfaat atau bunga bank tersebut meliputi biaya pelayanan umum kepada pemerintah Arab Saudi. Besarannya kira-kira 277 dollar AS. "Dalam bank konvensional itu disebut bunga. Dari sinilah biaya-biaya lain dibayar dari dana ini," kata Suryadharma. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyebut bahwa jemaah hanya dikenakan sekitar 100 dollar AS. Sedangkan sisanya, dibayar dari dana simpanan yang terdapat di bank selama bertahun-tahun itu. Suryadharma juga menjelaskan bahwa untuk dana asuransi para jemaah, anggarannya diambil dari sumber yang sama. "Untuk paspor, biayanya juga dari dana itu. Dulu memang jemaah yang menanggung, tapi sekarang menggunakan sumber dana itu. Kemudian biaya makan di Jeddah, Arofah, Mina dan Madina, jemaah tidak bayar lagi. Semuanya diambil dari dana itu. Demikian juga dengan biaya lainnya," ucap Suryadharma.

Karena itu Suryadharma menolak jika dikatakan bahwa setoran dana awal jemaah tidak dikembalikan kembali kepada jemaah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.