KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 16,43 triliun untuk tahun 2024. Adapun dalam pagu indikatif belanja K/L dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, kementerian ini mendapat pagu indikatif sebesar Rp 72,16 triliun dalam RAPBN tahun 2024. Besarannya mengalami kenaikan sebesar Rp 1,72 triliun atau sekitar 2,44 persen. "Tambahan pagu indikatif tahun anggaran 2024 ini adalah Rp 16,43 triliun," kata Yaqut dalam rapat kerja Pembicaraan pendahuluan RAPBN 2024 dan RKP tahun 2024 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).
Tambahan anggaran itu disebar di sejumlah unit eselon I. Secara rinci, untuk Sekretariat Jenderal Kemenag mencapai Rp 1,77 triliun, untuk Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Rp 983 miliar, Ditjen Pendidikan Islam Rp 10,23 triliun, Ditjen Bimbingan Masyarakat Kristen Rp 1,73 triliun, dan Ditjen Bimbingan Masyarakat Katolik Rp 125,83 miliar.
Baca Juga: Konsultan Ibadah Daker Makkah Siapkan Layanan Online dan Offline untuk Jemaah Lalu, Ditjen Bimbingan Masyarakat Hindu Rp 106,78 miliar, Ditjen Bimbingan Masyarakat Buddha Rp 66 miliar, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Rp 221,88 miliar, Badan Litbang dan Diklat Rp 135,87 miliar, dan Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal Rp 1,04 triliun. Yaqut pun meminta bantuan Komisi VIII DPR RI untuk dapat meningkatkan anggaran fungsi agama dalam RAPBN 2024. Diketahui sejauh ini, anggaran kategori fungsi agama mendapat pagu sebesar Rp 11,56 triliun, naik sebesar Rp 392,35 miliar atau 3,51 persen dari total pagu. Sedangkan anggaran kategori fungsi pendidikan sebesar Rp 60,6 triliun, naik Rp 1,32 triliun atau 2,24 persen. Yaqut menilai, anggaran itu kecil karena porsinya hanya 0,33 persen - 0,36 persen dari total alokasi belanja negara pada RAPBN 2024 yang diperkirakan mencapai Rp 3.215,7 triliun sampai Rp 3.476,2 triliun. "Dengan mengacu pada anggaran fungsi agama pada pagu indikatif tahun 2024 sebesar Rp 11,56 triliun, persentase fungsi agama terhadap perkiraan total belanja negara pada RAPBN hanya sebesar 0,33 persen sampai 0,36 persen, masih sangat kecil," ungkap Yaqut. Lebih lanjut Yaqut menjabarkan, Kemenag akan menyelenggarakan 5 program pada tahun 2024. Program pertama, program dukungan manajemen dengan anggaran pagu indikatif Rp 37,94 triliun. Program ini terkait dengan pelaksanaan kebijakan, peningkatan kualitas tata kelola khususnya dalam pelaksanaan belanja pegawai dan barang, koordinasi pelaksanaan tusi, pemberian dukungan manajemen di semua unit kerja, pengawasan efektif, dan pengembangan moderasi beragam Kedua, adalah program kerukunan umat dan layanan beragama dengan Rp 3,59 triliun. Program ini adalah program khas Kemenag yang diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan kebijakan dan fungsi.
Baca Juga: Kemenag Sentil Garuda Indonesia Perihal Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Di antaranya, perkokoh kehidupan umat beragama dan meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan masyarakat, penyelenggaraan ibadah haji berkualitas, pemantauan umrah dan haji khusus dalam mewujudkan kepuasan jemaah, serta meningkatkan jaminan produk halal.
Program ketiga adalah program pendidikan tinggi dengan pagu sebesar Rp 8,21 triliun. Ditujukan untuk meningkatkan akses mutu dan relevansi daya saing pendidikan tinggi keagamaan di lingkungan Kemenag. "Keempat adalah program kualitas pembelajaran dan pengajaran sebesar Rp 7,35 triliun. Kelima, program pendidikan anak usia dini dan wajib belajar 12 tahun dengan pagu Rp 15,5 triliun," jelas Yaqut. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Menag Minta Tambahan Anggaran Rp 16,43 Triliun untuk Tahun 2024" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .