JAKARTA. Penghematan anggaran dari kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa menjadi salah satu pendongkrak laju pertumbuhan ekonomi. Namu, dampak tersebut langsung berimbas, setidaknya butuh waktu. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, apabila harga BBM dinaikkan Rp 3.000/liter pada bulan November maka penghematan anggaran yang terjadi sebesar Rp 20 triliun. Akan tetapi dari penghematan Rp 20 triliun tersebut tidak bisa langsung dibelanjakan pemerintah. Perkiraannya dari Rp 20 triliun yang bisa masuk ke kas pemerintah tahun ini sekitar Rp 5 triliun. Selebihnya masuk ke dalam sistem kas negara untuk disimpan.
Menaikkan BBM bisa mendongkrak pertumbuhan, tapi..
JAKARTA. Penghematan anggaran dari kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa menjadi salah satu pendongkrak laju pertumbuhan ekonomi. Namu, dampak tersebut langsung berimbas, setidaknya butuh waktu. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, apabila harga BBM dinaikkan Rp 3.000/liter pada bulan November maka penghematan anggaran yang terjadi sebesar Rp 20 triliun. Akan tetapi dari penghematan Rp 20 triliun tersebut tidak bisa langsung dibelanjakan pemerintah. Perkiraannya dari Rp 20 triliun yang bisa masuk ke kas pemerintah tahun ini sekitar Rp 5 triliun. Selebihnya masuk ke dalam sistem kas negara untuk disimpan.