KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan memberikan bantuan sosial atau bansos pangan selama periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Namun bansos tersebut diperkirakan tidak akan signifikan meningkatkan daya beli masyarakat. Bansos pangan dalam bentuk beras, telur, dan ayam akan diberikan kepada masyarakat selama tiga bulan, yakni Maret, April, dan Mei.
Bansos pangan ini akan diberikan kepada masyarakat penerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT).
Baca Juga: Ketidakpastian Ekonomi Global Tinggi Jadi Dasar Pemerintah Gelontorkan Bansos 3 Bulan Pemerintah sedang menyusun regulasi terkait target penerima bansos dan alokasi anggarannya. Bansos tersebut digelontorkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat menjelang puasa dan Lebaran serta mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Pemerintah ingin mengantisipasi agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak ikut terseret perlambatan ekonomi global yang lebih dalam. Bansos pangan akan diberikan kepada 40% kelompok masyarakat terbawah. Bansos tersebut dianggap baik oleh sebagian ekonom, namun ada juga yang mengatakan bahwa bansos pangan tidak mampu menekan harga pangan selama momen perayaan puasa dan Lebaran.
Baca Juga: Kementerian Keuangan Siapkan Anggaran Bansos Pangan Ramadan dan Lebaran 2023 Hal ini disebabkan oleh masalah pasokan, distribusi, dan kenaikan permintaan pasca pelonggaran mobilitas. Karena itu, diperlukan intervensi pemerintah dari hulu. Misalnyasubsidi pupuk yang lebih banyak, memastikan rantai distribusi lebih pendek, hingga mencegah spekulasi harga pangan terkait inflasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli