Menakar Dampak Bencana Sumatra Terhadap Bisnis Industri Perbankan



KONTAN.CO.ID – BANDUNG. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut penurunan kualitas aset tak terhindarkan bagi bank perekonomian rakyat (BPR) dan bank perekonomian rakyat syariah (BPRS) terdampak bencana di Sumatra. Namun secara industri, dampaknya bakal cenderung minim. 

Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjaminan Polis LPS Ferdinan Purba menjelaskan, penurunan kualitas aset bakal terjadi seiring kenaikan kredit macet lantaran nasabah, yang tak lain adalah masyarakat terdampak bencana, kesulitan membayar. 

“Orang-orang yang tadinya lancar jadi mulai macet. Untuk bank secara individual pasti berdampak besar,” kata Ferdinan dalam acara Literasi Keuangan dan Berasuransi di Bandung, Sabtu (6/12/2025).


Baca Juga: Soal Status Bencana di Sumatra dan Aceh, Ketua MPR: Itu Kewenangan Presiden

Meski begitu, jika dibandingkan terhadap skala nasional, ia memprediksi dampaknya tak bakal seberapa besar. 

Secara historis, Ferdinan bilang bencana terparah yang pernah LPS tangani adalah bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah, pada 2018. Akibat bencana yang menelan korban jiwa hingga 4.845 orang ini, ia bilang ada satu BPR di Parigi Moutong yang akhirnya dilikuidasi LPS. 

Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank LPS Dimas Yuliharto menambahkan, gempa bumi di Yogyakarta, yang diketahui menelan korban jiwa hingga 6.652 orang, juga membuat sejumlah BPR tertekan. 

“Imbasnya lebih ke arah penurunan aset karena NPL meningkat, karena kemampuan bayar debitur berkurang. Itu berpengaruh ke usaha mereka,” jelas Dimas dalam kesempatan yang sama. 

Baca Juga: Gerak Cepat, PGN Kirim Bantuan Logistik Tahap Pertama Korban Bencana Sumatra

Secara kontribusi, Ferdinan bilang posisi LPS sangat bergantung kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ia berharap, pihaknya bisa segera turut serta dalam mengatasi permasalahan yang mungkin dialami bank-bank, khususnya BPR dan BPRS, di Sumatra. 

“Kalau memang bisa kita lebih awal terlibat di sana, mungkin akan lebih bagus dan ada peluang kita menghindarkan bank-bank dari kegagalan,” sebut Ferdinan. 

Untuk diketahui, per Minggu (7/12/2025) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatra mencapai 916 orang. Sementara, korban hilang mencapai 274 orang dan korban terluka mencapai 4.200 orang. 

Selanjutnya: Fenomena Astronomi Selanjutnya (Desember 2025): Puncak Hujan Meteor Geminid

Menarik Dibaca: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News