KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) berencana melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali alias
buyback saham. Emiten pertambangan batubara ini akan melakukan
buyback dengan jumlah anggaran sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.
Buyback akan dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak tanggal 15 Februari 2023 sampai dengan 15 Mei 2023. Manajemen ADRO berkeyakinan bahwa pelaksanaan
buyback saham tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan ADRO.
Ini karena saldo laba dan arus kas ADRO yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan
buyback saham.
Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Paling Banyak Dikoleksi Asing dalam Sebulan Terakhir ADRO juga berharap, dengan digelarnya
buyback ini akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham ADRO dapat mencerminkan kondisi fundamental perusahaan yang sebenarnya. Memang, saham ADRO menjadi salah satu saham di sektor energi yang berkinerja kurang apik di sepanjang tahun ini. Mengutip RTI, saham emiten besutan Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini terkoreksi hingga 23,64%. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani melihat, berdasarkan
price to earnings ratio (PER) dan
price to book value (PBV), saham ADRO berada dalam kondisi
undervalued bila dibandingkan dengan valuasi rata-rata emiten sektor energi, padahal secara
market caps saham ADRO merupakan emiten terbesar ke dua di sektor energi. Mengutip RTI, saat ini saham ADRO diperdagangkan dengan PER 2,43 kali dengan PBV 1,06 kali. Arjun menilai, pengaruh aksi
buyback akan berdampak positif terhadap saham ADRO. Buktinya, sejak pengumuman
buyback, saham ADRO naik dengan kencang. “Pasar bereaksi positif terhadap aksi korporasi ini,” kata Arjun kepada Kontan.co.id, Rabu (15/2). Ini tercermin dari penutupan saham ADRO pada perdagangan hari ini (15/2), yang ditutup naik 4,24% ke level Rp 2.950.
Baca Juga: Saham-Saham yang Paling Banyak Diborong Asing Saat IHSG Naik Tipis Kemarin Buyback juga bisa menjadi sentimen positif karena aksi
buyback akan meningkatkan laba per saham alias
earnings per share (EPS), yang bertranslasi kepada penurunan PER yang saat ini sudah lumayan
undervalued. “Jadi aksi ini bisa membuat ADRO lebih
undervalued lagi,” sambung Arjun.
Aksi
buyback juga bisa menjadi sinyal kepada pasar bahwa emiten tersebut percaya terhadap kinerja dan prospek saham mereka sendiri. Secara umum, perusahaan akan melakukan aksi
buyback jika
market sedang
uptrend dan prospek sahamnya dinilai bagus.
Editor: Noverius Laoli