Menakar Dampak Kebijakan PPKM III Terhadap Penjualan Ritel



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat. Dari hasil survei yang telah dilakukan, memperlihatkan ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi enam bulan ke depan pada Januari 2022.

Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Reasearch Institute (TRI) Prianto Budi Saptono mengatakan, berdasarkan dari data Bank Indonesia, terlihat bawa prospek penjualan ritel atau eceran ke depannya akan terus meningkat seiring dengan optimisme konsumen (4.600 rumah tangga) yang menjadi responden.

“Kalau dilihat dari jenis penjualan eceran, tentu saja online retail semakin mendominasi di masa pandemi ini jika dibandingkan offline retail melalui supermarket atau departemen store yang ada di pusat perbelanjaan,” ujar Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Reasearch Institute (TRI) Prianto Budi Saptono kepada Kontan.co.id, Senin (14/2).


Baca Juga: Diproyeksi Melemah, Simak Sentimen yang Menyeret Pergerakan Rupiah Hari Ini (14/2)

Lebih lanjut, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga memberikan paparannya. Menurutnya, prospek penjualan ritel akan bergantung pada level PPKM karena menentukan mobilitas masyarakat dan juga tingkat vaksinasi.

“Saya melihat ke depan masih akan mampu tumbuh karena Indonesia terbukti berhasil dalam manajemen mengatasi lonjakan Covid-19. Walau saat ini memang ada hambatan dari varian omicron, saya melihat dampaknya hanya sementara,” ujar Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id, Senin (14/2).

Di sisi lain, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang saat ini sedang berjalan tentu akan berdampak ke penjualan ritel terhadap penurunan omset penjualan.

Baca Juga: Simak Prospek Reksadana Terproteksi di Tahun 2022

“Karena meskipun mall diperbolehkan untuk tetap buka dengan peraturan tertentu namun dengan kenaikan kasus yang terjadi saat ini berdampak pada minat kelompok masyarakat untuk,” kata Yusuf.

Jika dibandingkan dengan kegiatan PPKM sebelumnya, menurutnya dampaknya akan sedikit lebih ringan mengingat pada saat itu pemerintah menerapkan PPKM level maksimal sehingga kunjungan ke mall berpengaruh secara drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli