KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggabungan dua perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (
EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (
FREN) dan PT Smart Telecom (SmarTel) akan berdampak positif bagi industri telekomunikasi Tanah Air. Jika merger ini tuntas, operator telekomunikasi di Indonesia hanya tersisa tiga. Mereka ialah PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk entitas hasil merger
EXCL dan
FREN, PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM) dan PT Indosat Tbk (
ISAT). Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood menuturkan merger ini akan membuat EXCL memiliki skala yang jauh lebih besar dengan kekuatan komersial lebih kuat.
Baca Juga: Investor Retail FREN Tak Punya Banyak Pilihan di Tengah Rencana Merger dengan EXCL EXCL memproyeksikan entitas gabungan Axiata dan Grup Sinar Mas ini atau XLSmart akan memiliki sekitar 94,5 juta pelanggan, yang merupakan 27% dari pangsa pasar pelanggan di Indonesia. "Ini salah satu alasan utama kami untuk melakukan merger, yaitu menjadikan kami operator seluler yang kuat, yang akan mentransformasi sektor seluler Indonesia menjadi pasar dengan tiga pemain utama," kata Vivek dalam konferensi pers, Rabu (11/12). Niko Margaronis, Equity Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas menilai merger EXCL-FREN akan menunjukkan efek yang serupa dengan Indosat Ooredoo Hutchinson dalam jangka pendek hingga menengah. Setelah merger IOH, alokasi dua pita spektrum dalam pengaturan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kondisi) antara ISAT dan Hutch3 telah secara signifikan meningkatkan kecepatan dan pengalaman suara maupun video. Niko mencermati ISAT berhasil mengalami peningkatan margin EBITDA sebesar 733 basis poin (bps) selama periode dari kuartal IV-2021 hingga kuartal III-2024 setelah mergernya. "Entitas hasil merger EXCL dan FREN akan mengalami manfaat ekonomi skala serupa, didorong oleh sinergi biaya dari sewa situs menara dan efisiensi dalam pengeluaran operasional dan modal," katanya.
Baca Juga: Bakal Merger Dengan Smartfren (FREN), Cek Rekomendasi dan Target Harga Saham EXCL Prospek Industri Telekomunikasi
Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menambahkan secara umum, iklim persaingan industri telekomunikasi akan membaik pasca terjadinya konsolidasi antara
EXCL dan
FREN. "Mengingat jumlah operator di industri telekomunikasi, akan berkurang serta fokus dari XLSmart mengarah kepada pertumbuhan yang menguntungkan," katanya saat dihubungi Kontan. Sukarno Alatas, Head of Research Kiwoom Sekuritas menambahkan walaupun prospek masih akan baik, tetapi persaingan antara ketiga emiten halo-halo itu akan semakin ketat.
Baca Juga: Simak Jadwal Rangkaian Merger XL Axiata (EXCL) dan Smartfren (FREN) Menurutnya, XLSmart masih jauh untuk menyaingi TLKM, terutama dari segala aspek baik pendapatan, laba, menara dan pelanggan. Ambil contoh konsolidasi, jumlah BTS FREN dan EXCL akan menjadi 212.000. Jumlah itu sebenarnya masih di atas ISAT dengan jumlah BTS mencapai 179.000. Namun masih di bawah Telkom Group yang jumlah menara BTS sebanyak 247.000 yang tersebar di seluruh Indonesia. Contoh lainnya, XLSmart akan memiliki pelanggan 94 juta. Jumlah itu mendekati jumlah pelanggan ISAT sebanyak 98,8 juta, tetapi masih di bawah pelanggan Telkom yang mencapai 151,8 juta. "EXCL bisa lebih menarik karena peluang pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan TLKM dan ISAT, tetapi EXCL akan punya tantangannya tersendiri," jelas Sukarno.
Sukarno menilai TLKM, ISAT dan EXCL masih menarik. Kiwoom Sekuritas merekomendasikan beli TLKM dan EXCL dengan target harga masing-masing di Rp 3.200 dan Rp 2.600 serta hold ISAT dengan target di Rp 2.640. Sementara untuk jangka panjang, Sucor Sekuritas memilih ISAT dan EXCL. Jimmy bilang keduanya memiliki ruang pertumbuhan yang lebih baik. Namun investor yang memilih dividen, dia merekomendasikan saham TLKM. Dalam hitungan Sucor Sekuritas target harga EXCL berada di Rp 3.500, TLKM di Rp 3.600 dan ISAT di Rp 3.200. Hingga akhir perdagangan Rabu (11/12), EXCL berada di level Rp 2.240, TLKM di Rp 2.860 dan ISAT di Rp 2.480. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi