KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengungkapkan, melonjaknya kasus varian omicron di Indonesia perlu untuk diwaspadai karena dapat berdampak pada keyakinan konsumen untuk berbelanja di luar rumah, menurunkan tingkat pendapatan di sektor retail dan dapat membuat sektor pariwisata kembali terpukul dan lebih lama pulih. “Kalau skenarionya sampai mengarah kepada PPKM ketat lagi, aktivitas ekonomi yang sebenarnya sedang tahap recovery bisa menurun kembali,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (6/2). Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2022 pada worst case scenario dapat tumbuh 2% hingga 2,5% year on year (yoy). Untuk dapat memenuhi pertumbuhan total sebesar 5% di tahun 2022 merupakan hal yang sedikit berat.
Menakar Dampak Omicron Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengungkapkan, melonjaknya kasus varian omicron di Indonesia perlu untuk diwaspadai karena dapat berdampak pada keyakinan konsumen untuk berbelanja di luar rumah, menurunkan tingkat pendapatan di sektor retail dan dapat membuat sektor pariwisata kembali terpukul dan lebih lama pulih. “Kalau skenarionya sampai mengarah kepada PPKM ketat lagi, aktivitas ekonomi yang sebenarnya sedang tahap recovery bisa menurun kembali,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (6/2). Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2022 pada worst case scenario dapat tumbuh 2% hingga 2,5% year on year (yoy). Untuk dapat memenuhi pertumbuhan total sebesar 5% di tahun 2022 merupakan hal yang sedikit berat.