Menakar Dampak Pelonggaran Ekspor Beras India Terhadap Indonesia



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga beras di pasar ekspor Asia anjlok pekan ini, penyebabnya, India yang merupakan eksportir beras terbesar di dunia dan menguasai hampir 40% perdagangan beras, melonggarkan pembatasan ekspor yang dilakukan sejak pertengahan tahun lalu.

Peneliti sekaligus Pengamat Pertanian dari Center of Reform on Economic (Core), Eliza Mardian mengatakan, pelonggaran ekspor beras yang dilakukan India kurang berdampak terhadap pasar dalam negeri.

Eliza menyebutkan, proporsi impor beras Indonesia dari India tahun 2021 dan 2022 masing-masing mencapai 53% dan 42% dari total impor beras Tanah Air. Namun, tahun 2023 relatif kecil hanya 2% dari total impor.


Baca Juga: Harga Beras Dunia Anjlok, Begini Dampaknya ke Harga Beras di Dalam Negeri

“Karena India membatasi ekspornya akibat el nino dan kepentingan menjaga stabilitas politik dalam negeri karena sedang pemilu juga,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (6/10).

Eliza mengungkapkan, mengingat pemerintah tengah aktif menawarkan kerjasama government to government (G2G), maka kemungkinan impor beras dari India bakal terjadi.

“Kemungkinan kita akan mengimpor beras dari India ketika ada pelonggaran ekspor dan harganya turun. Apalagi pemerintah hingga akhir tahun akan memberikan bantuan beras kepada masyarakat miskin,” ungkapnya.

Selain itu, kata Eliza, faktor pendorong kemungkinan impor beras dari India karena adanya Pilkada, di mana akan mendukung kampanye untuk membagikan sembako pada masyarakat.

Baca Juga: Inovasi Teknologi dan Perbaikan Pertanian

Menurutnya, menjelang Pilkada serentak yang bakal berlangsung pada bulan November 2024 mendatang, diperkikaran permintaan beras bakal meningkat.

“Permintaan beras ini akan meningkat mengingat Pilkada serentak dilakukan di 548 daerah yang mana share perekonomian semua daerah yang menyelenggarakan Pilkada setara 78% PDB Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli