KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sinyal dari Federal Reserve atau The Fed, Bank Sentral Amerika Serikat, yang akan menurunkan suku bunga acuan pada tahun 2024 membawa kabar baik bagi perekonomian global, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, Peneliti Ekonomi Senior Chatib Basri mencatat bahwa defisit di AS saat ini mencapai 9%. Menurutnya, jika probabilitas resesi di AS menurun, perusahaan-perusahaan di AS kemungkinan akan memulai ekspansi. Dampaknya adalah permintaan terhadap surat utang AS dapat mengalami penurunan, tetapi sebaliknya, suplai surat utang AS akan meningkat untuk membiayai defisit 9%.
Menakar Dampak Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed pada Perekonomian Global dan RI
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sinyal dari Federal Reserve atau The Fed, Bank Sentral Amerika Serikat, yang akan menurunkan suku bunga acuan pada tahun 2024 membawa kabar baik bagi perekonomian global, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, Peneliti Ekonomi Senior Chatib Basri mencatat bahwa defisit di AS saat ini mencapai 9%. Menurutnya, jika probabilitas resesi di AS menurun, perusahaan-perusahaan di AS kemungkinan akan memulai ekspansi. Dampaknya adalah permintaan terhadap surat utang AS dapat mengalami penurunan, tetapi sebaliknya, suplai surat utang AS akan meningkat untuk membiayai defisit 9%.