KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyebut efek kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) ke Indonesia sebesar 32% akan sangat minim, sehingga dinilai tidak akan mengganggu perekonomian dalam negeri apabila tarif tetap dikenakan. Hal ini menurut Misbakhun karena proporsi ekspor Indonesia ke AS tergolong minim yakni US$ 26,4 miliar, begitu juga dengan kontribusinya ke pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang hanya sekitar 2,3%. "Apa yang perlu kita khawatirkan dari tarif ini? Paling kalau (efeknya) bikin sakit cenut-cenut gitu, kepala pusing dan sebagainya. Tapi mengganggu," kata Misbakhun dalam acara Investment Forum 2025 di Jakarta, Jumat (16/5).
Menakar Dampak Tarif Resiprokal AS Terhadap Perekonomian Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyebut efek kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) ke Indonesia sebesar 32% akan sangat minim, sehingga dinilai tidak akan mengganggu perekonomian dalam negeri apabila tarif tetap dikenakan. Hal ini menurut Misbakhun karena proporsi ekspor Indonesia ke AS tergolong minim yakni US$ 26,4 miliar, begitu juga dengan kontribusinya ke pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang hanya sekitar 2,3%. "Apa yang perlu kita khawatirkan dari tarif ini? Paling kalau (efeknya) bikin sakit cenut-cenut gitu, kepala pusing dan sebagainya. Tapi mengganggu," kata Misbakhun dalam acara Investment Forum 2025 di Jakarta, Jumat (16/5).