KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan kecerdasan buatan alias Artificial Intellegence (AI) turut diadopsi oleh perusahaan telekomunikasi dalam negeri, tanpa terkecuali untuk membantu operasionalnya. PT XL Axiata Tbk (
EXCL), salah satunya, yang memanfaatkan kecerdasan buatan ini untuk mengidentifikasi perilaku pelanggan sehingga akan membuka peluang bisnis baru.
Head External Communications XL Axiata Henry Wijayanto mengatakan penggunaan AI merupakan strategi kunci untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan pengalaman pelanggan dan membuka peluang bisnis baru.
Pada sisi jaringan, AI berperan dalam pemeliharaan jaringan yang prediktif, manajemen lalu lintas
real-time dan perencanaan jaringan otonom. Ini memungkinkan EXCL meningkatkan kendala layanan dan mengurangi
down time. "Setelah menggunakan AI, konsumsi energi atau listrik bisa dikurangi, jejak karbon menurun, ROI pembangunan menara meningkat, kualitas layanan naik, juga NPS naik 5-6 pts," katanya kepada Kontan belum lama ini.
Baca Juga: Simak Susunan Direksi XLSmart yang Menanti Restu RUPS EXCL di Maret 2025 Kemudian ada PT Indosat Tbk (
ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) yang tengah bertransformasi menjadi AI TechCo. Bahkan, ISAT telah bekerja sama dengan NVIDIA untuk memanfaatkan teknologi ini.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Steve Saerang bilang Indosat telah mengimplementasikan berbagai solusi berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman. "Dengan memanfaatkan kapabilitas AI, Indosat mendorong efisiensi pemrosesan pekerjaan sehari-hari dan mengoptimalkan biaya operasional serta mendukung efisiensi sumber daya," jelas dia.
Baca Juga: Telat Melakukan Diversifikasi, EXCL dan ISAT Terus Mengejar TLKM Emiten pelat merah PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM) juga telah memanfaatkan kecerdasan buatan baik bagi kebutuhan internal maupun eksternal untuk dimonetisasi.
VP Corporate Communication Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko menjabarkan implementasi eksternal, proyek-proyek AI dikelola oleh BigBox mencakup solusi seperti CCTV Analytics hingga Chatbot. “Dari sisi internal, penggunakan kecerdasan buatan di Telkom berfokus pada optimalisasi proses operasional dan penghematan biaya,” kata Andri. TLKM mencatatkan hingga akhir 2024, penerapan AI diproyeksikan mampu menghasilan efisiensi yang setara dengan lebih dari Rp 150 miliar berupa optimalisasi porses bisnis dan pengurangan bisa operasional. “Contohnya
smart capex, di mana penggunaan AI berhasil menghemat hingga 5% dari total
capex ekspansi sehingga memberikan dampek efisiensi,” jelas Andri.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Telekomunikasi Siap Mendulang Berkah di Momen Nataru 2024/2025 Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan penerapan AI akan berdampak positif bagi bisnis para emiten untuk menciptakan efisiensi. Dia bilang adopsi AI dalam industri telekomunikasi bukanlah tren sementara. AI telah menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara perusahaan beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan.
"Seiring dengan perkembangan teknologi AI yang semakin pesat, penerapan AI di sektor telekomunikasi akan semakin meluas dan mendalam," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih