KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) menutup akhir pekan dengan melemah tipis 0,02% ke level 7.019,63 pada Jumat (2/12). Pergerakan indeks komposit ini ditekan oleh tumbangnya berbagai saham
big caps. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) menjadi pemberat IHSG hari ini setelah tumbang 6,38% ke posisi Rp 132. GOTO menggerus IHSG sebesar 17,9 poin. Jika diperhatikan sebelum hingga periode
lock up dibuka GOTO terus mengalami tekanan jual hingga menyentuh
auto rejection bawah (ARB). Tekanan ini terjadi sejak 28 November 2022 sampai hari ini.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna mengakui dampak atas penurunan saham GOTO terhadap penurunan IHSG.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,48% Sepekan, Ini Sebabnya Jika disimulasikan, per tanggal 28 November, bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89%. Apabila saham teknologi ini turun 7% maka akan menggerus IHSG sebesar 0,34%. “Apabila GOTO turun 7% dalam 1 hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam satu hari perdagangan Bursa sebesar 4,89 persen x minus 7% = minus 0,34%,” papar Nyoman, Jumat (2/12). Perlu diingat pengaruh GOTO terhadap IHSG ini dipengaruhi besarnya nilai kapitalisasi pasar saham. Hingga Jumat (2/12), market cap GOTO mencapai Rp 156,34 triliun. Analis Kanaka Hita Solvera William Wibowo mencermati IHSG memang mengalami tekanan yang cukup besar dikarenakan harga saham GOTO yang terjun bebas minggu ini.
Baca Juga: Saham GOTO Terus Mentok Auto Rejection Bawah Lima Hari Beruntun Namun semakin besar tekanan jual maka kapitalisasi pasar GOTO akan semakin menciut. Jika diasumsikan GOTO turun ke level Rp 50 maka kapitalisasi pasarnya sekitar Rp 59,21 triliun.
William bilang kalau kapitalisasi pasarnya turun, maka dampak pergerakan GOTO ke IHSG tidak akan sebesar beberapa hari terakhir ini. “Dampak pergerakan GOTO ke IHSG tidak akan sebesar waktu-waktu yang lalu sehingga tidak akan memberatkan IHSG bila harganya turun,” ucapnya kepada Kontan, Jumat (2/12). Dia meyakini bahwa GOTO tidak akan mengalami pelemahan yang ekstrim hingga ke level Rp 50 lantaran manajemen perusahaan decacorn ini tidak membiarkan harga sahamnya jatuh. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli