KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menaikkan harga jual produk. Saat ini produk bebas dan nutrisi harganya sudah naik 3%-4%. Langkah tersebut dilakukan tak lain karena nilai tukar rupiah yang kian melemah dan menyebabkan tingginya biaya bahan produksi. Wajar saja, 70% - 90% bahan baku produksi Kalbe Farma berasal dari impor. William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan, dampak penguatan dollar AS ke kinerja KLBF tidak dapat dikatakan besar ataupun kecil. Karena peluang sektor konsumer berkembang bisnisnya, tidak ada batasan. "Maksudnya disini sektor konsumer seperti Kalbe sangat fleksibel mengatur harga pokok penjualan walaupun dollar naik begitu cepat. Meski pendapatan dan pembelian akan melambat tapi prospek emiten ini masih bagus," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/10). Berbeda dengan sektor lain seperti infrastruktur yang akan tergantung dengan kebijakan pemerintah. "Apalagi Kalbe banyak bermain di obat paten bukan generik. Jadi kebanyakan konsumen kelas menengah ke atas," tuturnya.
Menakar efek pelemahan rupiah ke prospek Kalbe Farma (KLBF)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menaikkan harga jual produk. Saat ini produk bebas dan nutrisi harganya sudah naik 3%-4%. Langkah tersebut dilakukan tak lain karena nilai tukar rupiah yang kian melemah dan menyebabkan tingginya biaya bahan produksi. Wajar saja, 70% - 90% bahan baku produksi Kalbe Farma berasal dari impor. William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan, dampak penguatan dollar AS ke kinerja KLBF tidak dapat dikatakan besar ataupun kecil. Karena peluang sektor konsumer berkembang bisnisnya, tidak ada batasan. "Maksudnya disini sektor konsumer seperti Kalbe sangat fleksibel mengatur harga pokok penjualan walaupun dollar naik begitu cepat. Meski pendapatan dan pembelian akan melambat tapi prospek emiten ini masih bagus," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/10). Berbeda dengan sektor lain seperti infrastruktur yang akan tergantung dengan kebijakan pemerintah. "Apalagi Kalbe banyak bermain di obat paten bukan generik. Jadi kebanyakan konsumen kelas menengah ke atas," tuturnya.