KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) berencana melepas tambang emas Doup ke anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR). Aksi korporasi ini pun mengundang perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI), mengingat besarnya nilai aset PT Arafura Surya Alam (ASA) sebagai anak usaha PSAB yang mengelola tambang emas tersebut. Sebelumnya, PSAB bersama UNTR telah mengumumkan rencana akuisisi tambang emas Doup dengan nilai transaksi yang didasarkan pada entreprise value sebesar US$ 540 juta atau sekitar Rp 8,85 triliun.
Rekomendasi Saham PSAB
Analis Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi mengatakan, dengan besarnya aset yang dimiliki ASA, maka penjualan saham perusahaan tersebut akan mengurangi porsi cadangan dan sumber daya emas yang dikantongi PSAB. Alhasil, untuk saat ini PSAB hanya bisa bertumpu pada produksi emas yang dihasilkan dari Tambang Bakan dan Penjom, di mana kontribusinya kemungkinan lebih kecil dibandingkan tambang emas Doup jika sudah beroperasi. Di sisi lain, akuisisi tersebut membuat PSAB mendapat dana segar senilai US$ 540 juta yang bisa dipakai untuk membayar utang dan memperbaiki struktur neraca keuangan. “Jadi, arus kas dan balance sheet jadi lebih sehat, tapi basis produksi jangka panjang berkurang,” ujar Wafi, Senin (22/9/2025). Baca Juga: J Resources Asia Pasifik (PSAB) Berharap Kinerja Positif Berlanjut pada 2025 Sebenarnya, dengan mengandalkan tambang emas Bakan dan Penjom, PSAB tetap berpeluang mencetak kinerja cemerlang. Hal ini didukung oleh tren harga emas yang sedang dalam fase bullish. Namun, tantangannya ada pada biaya produksi PSAB yang relatif tinggi, sehingga efek kenaikan harga emas yang dirasakan emiten tersebut tidak sebesar pemain global yang lebih efisien. “Investor akan menunggu kepastian strategi PSAB paska divestasi ASA, apakah akan ekspansi ke aset baru atau lebih fokus ke perbaikan balance sheet,” jelas Wafi. Wafi merekomendasikan trading buy saham PSAB dengan target harga di level Rp 600 per saham. Sementara. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana turut merekomendasikan buy on weakness saham PSAB dengan support di level Rp 550 per saham dan resistance di level Rp 590 per saham dan target harga di kisaran Rp 630—670 per saham.PSAB Chart by TradingView