Menakar hangat fulus roti bakar



KONTAN.CO.ID - Siapa yang tidak mengenal roti bakar? Meskipun bukan makanan utama masyarakat Indonesia, namun camilan ini sangat mudah ditemui dimanapun, mulai dari di pinggir jalan maupun di dalam pusat perbelanjaan. Roti bakar juga bisa dikonsumsi siapa saja, mau rasa manis ataupun asin, semua bisa. Harganya pun tergolong terjangkau.

Tak heran pelaku bisnis roti bakar terus bermunculan dan ada yang menawarkan kerja sama kemitraan. Salah satunya Adi Prastyo Wicaksono asal Solo, Jawa Tengah. Ia membesut Roti Bakar Manahan sejak tahun Oktober 2015 dan menawarkan kemitraan sejak awal 2018. "Sekarang Roti Bakar Manahan sudah ada 6 gerai. Dua di Solo, lainnya di Yogyakarta,  Tangerang, Jakarta dan Mojokerto, masing-masing satu gerai," jelas Adi pada KONTAN, Jumat (31/8).

Terdapat tiga paket investasi yang ditawarkan, yaitu Paket Basic Rp 65 juta, Paket Silver Rp 125 juta dan Paket Gold Rp 155 juta. Dengan modal tersebut, mitra bakal mendapat fasilitas kerjasama merek selama lima tahun, desain menu, panduan buku resep, peralatan dapur lengkap, peralatan bar lengkap, kitchen set, seragam karyawan dan bahan baku awal.  


Khusus Paket Basic, Adi tidak menyediakan fasilitas peralatan dan seragam. Sedangkan Paket Gold ada tambahan fasilitas usaha seperti 20 buah meja kayu rangka besi dan 80 buah kursi bulat.

Lantaran roti bakar ini  mengusung konsep kedai, maka butuh tempat usaha dengan luas antara 80 meter persegi (m²) sampai 100 m². "Tempat kami sebisa mungkin diusahakan nyaman bagi semua pelanggan," tuturnya.

Untuk menu, selain roti bakar, ada juga menu lain. Seperti nasi goreng, rice bowl, ayam geprek, jagung serut dan pisang bakar dan aneka olahan mie instan. Begitu untuk menu minuman yang ada aneka menu minuman kekinian.  Aneka menu tersebut dibanderol dengan harga Rp 4.000 hingga Rp 35.000 per porsi.

Ia menjelaskan, satu gerai Roti Bakar Manahan rata-rata bisa mengantongi omzet Rp 120 juta sampai Rp 150 juta per bulan. Laba bersih yang dapat dikantongi dari tiap gerai selotar 30% - 40% . Pihak pusat juga menarik biaya royalti bulanan Rp 5 juta. Selain itu, mitra juga diwajibkan membeli beberapa bahan baku berupa bumbu dari pusat.  Dengan perkiraan hitungan tersebut, mitra bisa mencapai balik modal sekitar 10 - 15 bulan.

Ia pun berharap bisa membuka hingga  10 gerai Roti Bakar Manahan sampai akhir tahun ini. Dalam waktu dekat ada satu gerai tambahan masing-masing di Kediri dan Boyolali.

Pengamat waralaba Khoerussalim Ikhsan berpendapat, bisnis roti bakar sudah sangat menjamur. Sangat mudah menemukan bisnis ini dimanapun, mulai kelas kaki lima sampai kedai  kafe. Untuk bisa terus bertahan dalam bisnis ini diperlukan inovasi baru.

Menurutnya, kunci utama dari keberhasilan sebuah kemitraan adalah sistem yang saling menguntungkan. Tanpa sistem yang adil atau win-win solution, kemitraan tidak dapat berjalan dengan baik.                          

Roti Bakar Manahan Jl Kenanga 12, Badran, Solo HP. 085725433339

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.