Menakar Investasi di Kota Jakarta Setelah Melepaskan Status Ibu Kota Negara



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan iklim investasi di Jakarta bakal tetap kuat meskipun status ibu kota telah berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Rosan menjelaskan, salah satu faktor yang mendorong investasi Jakarta tetap kuat adalah karena memiliki wilayah yang strategis hingga punya sistem ekonomi yang sudah mumpuni.

“Ibu kota sedang berproses untuk pindah ke IKN. Meskipun ini perubahan penting, tidak mengurangi peran penting Jakarta, kita akan terus memainkan peran penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2024, Jumat (6/9).


Baca Juga: Lepas Status Ibu Kota, Jakarta Butuh Hingga Rp 600 Triliun untuk Bangun Infrastruktur

Rosan mengungkapkan, Jakarta didukung dengan lokasi yang strategis, infrastruktur yang mumpuni dan sektor keuangan yang telah matang, sehingga Jakarta akan menjadi hub utama antar negara untuk melakukan bisnis, perdagangan, hingga pengembangan inovasi.

Dia menuturkan, berdasarkan Indeks Finansial Global 2023, Jakarta menjadi salah satu kota yang memimpin pusat keuangan di Asia Tenggara. Di mana, investasi yang paling menonjol berasal dari sektor infrastruktur, transformasi digital, dan energi hijau.

“Jakarta dapat menarik lebih banyak korporasi multinasional dan menjadi sebuah pusat global untuk inovasi,” tuturnya.

Baca Juga: Kolaborasi Membangun Pertanian Indonesia

Rosan menyatakan, setelah melepas status sebagai ibu kota, Jakarta tak akan kehilangan performanya untuk menghidupkan geliat investasi. Menurutnya, infrastruktur Jakarta akan terus berkembang dan terdorong oleh konektivitas pasar internasional.

“Komitmen Jakarta menjadi sebuah kota pintar telah menyebabkan peningkatan teknologi, terutama dalam ekonomi digital dan sektor e-commerce, yang dijanjikan akan bertumbuh 22% di tahun 2025,” tandasnya.

Sementara itu, Rosan menyebutkan, sejak tahun 2019 hingga 2023 Jakarta didapuk menjadi destinasi investasi terbesar di Tanah Air dengan penanaman modal asing (Foreign Direct Investment/FDI) mencapai US$ 4,83 juta. Sedangkan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) sekitar Rp 95,2 triliun.

Baca Juga: Rampungkan Pembebasan Lahan 2.086 di IKN, Pemerintah Siapkan Anggaran Sebesar Ini

“Pada semester pertama tahun 2024, investasi asing mencapai US$ 3,4 juta dan investasi domestik mencapai Rp 69,3 triliun. Menjadikannya (Jakarta) wilayah ketiga dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia,” kata dia.

Dalam lima tahun terakhir Singapura tercatat menjadi investor terbesar di Jakarta dengan realisasi nilai investasi mencapai US$ 12 juta. Berikutnya, diikuti oleh Jepang, Belanda, China dan Hongkong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli