KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko merugi memang selalu menjadi pertimbangan investor ketika ingin bermain di aset kripto. Para pengembang pun berupaya memberikan solusi dengan mengeluarkan stable coin. Umumnya kripto ini berbasis komoditas, seperti emas atau uang fiat, seperti dollar AS yang risiko fluktuasinya minim. Di Indonesia juga sudah ada kripto berbasis komoditas. Salah satunya yang diperjualbelikan di Tokocrypto sejak 3 Desember lalu, Digix (DGX). Kripto ini dikeluarkan perusahaan tokenisasi aset bernama Digix yang berbasis di Singapura. Nilai satu token DGX setara dengan 1 gram emas. Digix mengklaim, emas yang menjadi basis DGX adalah emas sungguhan yang diperoleh dari refiner emas yang telah mendapat persetujuan dari London Bullion Market Association (LBMA). Emas tersebut disimpan di The Safe House, anak perusahaan Silver Bullion.
Menakar kelebihan dan risiko bermain Digix (DGX) Kripto berbalut emas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko merugi memang selalu menjadi pertimbangan investor ketika ingin bermain di aset kripto. Para pengembang pun berupaya memberikan solusi dengan mengeluarkan stable coin. Umumnya kripto ini berbasis komoditas, seperti emas atau uang fiat, seperti dollar AS yang risiko fluktuasinya minim. Di Indonesia juga sudah ada kripto berbasis komoditas. Salah satunya yang diperjualbelikan di Tokocrypto sejak 3 Desember lalu, Digix (DGX). Kripto ini dikeluarkan perusahaan tokenisasi aset bernama Digix yang berbasis di Singapura. Nilai satu token DGX setara dengan 1 gram emas. Digix mengklaim, emas yang menjadi basis DGX adalah emas sungguhan yang diperoleh dari refiner emas yang telah mendapat persetujuan dari London Bullion Market Association (LBMA). Emas tersebut disimpan di The Safe House, anak perusahaan Silver Bullion.