Menakar Kemenangan Trum VS Kamala terhadap Harga Aset Kripto, Simak Analisanya



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pasar kripto bersiap memasuki pekan penuh volatilitas menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Presiden baru akan sangat menentukan masa depan aset kripto.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Facrur mengatakan, pemilihan presiden AS yang akan berlangsung pada 5 November 2024 diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap harga Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan. Dengan persaingan ketat antara Donald Trump dan Kamala Harris, sentimen pasar kripto dapat berubah tergantung pada hasil pemilihan.

Fyqieh memaparkan, Donald Trump, yang dulunya kritis terhadap kripto, kini mempromosikan kebijakan yang lebih  pro-kripto, termasuk deregulasi sektor ini. Jika Trump menang, ada ekspektasi kuat bahwa  pemerintahannya akan lebih mendukung industri kripto, termasuk potensi pergantian pimpinan  di SEC yang selama ini bersikap ketat terhadap regulasi kripto.


Kemenangan Trump bisa menjadi katalis bullish bagi Bitcoin, karena pasar akan menilai positif perubahan regulasi yang  lebih ramah terhadap industri kripto. Selain itu, kuartal empat secara historis sering menjadi periode yang positif bagi Bitcoin, sehingga hasil pemilu yang menguntungkan Trump bisa memperkuat tren ini.

Baca Juga: Usai Ditekan Inflasi AS, Simak Sentimen Penggerak Pasar Kripto di Pekan Ini

Di sisi lain, jika Kamala Harris menang, kemungkinan besar kebijakan regulasi kripto yang ketat akan tetap berlanjut. Ini dapat menimbulkan ketidakpastian di pasar. Harris belum memiliki sikap yang jelas terhadap kripto, namun ada kekhawatiran bahwa regulator seperti ketua SEC, Gary Gensler akan tetap menjabat.

Bertahannya pejabat SEC ini artinya bisa menekan harga Bitcoin dalam jangka pendek, terutama jika pasar menilai bahwa regulasi yang lebih ketat akan terus menghambat inovasi dan adopsi kripto.

Hasil pemilu AS akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan Bitcoin. Kemenangan Trump cenderung meningkatkan optimisme di kalangan investor kripto, sementara kemenangan Harris dapat memicu aksi jual di pasar karena ketidakpastian terhadap kebijakan regulasi.

"Investor harus terus memantau perkembangan politik ini, karena volatilitas di pasar kripto akan  meningkat seiring dengan ketidakpastian yang datang menjelang pemilihan," ungkap Fyqieh kepada Kontan.co.id, Senin (14/10).

Namun, Fyqieh berujar, terlepas dari siapa yang menang, Bitcoin tetap berada di posisi yang menarik karena aset digital ini sering menunjukkan performa kuat di kuartal keempat tahun pemilu.

Pasar kripto bisa mengalami volatilitas tinggi dalam beberapa minggu mendatang, dan para investor kripto harus bersiap untuk potensi pergerakan harga yang signifikan, tergantung pada hasil pemilihan dan arah kebijakan ekonomi dan regulasi yang diambil oleh presiden terpilih.

Fyqieh menganalisis, dalam jangka pendek, potensi pergerakan harga Bitcoin tampak bullish, dengan harga saat ini berada di sekitar US$64.565. Setelah menembus resistensi sebelumnya di level US$64.000, Bitcoin menunjukkan momentum yang kuat untuk melanjutkan kenaikan.

Jika Bitcoin berhasil mempertahankan posisinya di atas level ini dengan volume yang solid, ada kemungkinan harga bisa bergerak menuju target berikutnya di kisaran US$67.000 dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Harga Bitcoin (BTC) Tertahan Data Inflasi AS, Investor Pantau FOMC dan Pilpres AS

"Jika harga menembus di atas US$64.000, maka BTC akan bergerak ke arah US$65.000. Lebih jauh lagi, jika harga menembus level US$65.000, maka harga akan bergerak ke level resistance US$69.000. Investor harus mempertimbangkan berita transfer terkait pemerintah AS, komentar Bank Rakyat China dan Fed, serta tren arus pasar ETF BTC-spot AS," jelas Fyqieh.

Namun, Fyqieh menambahkan, level resistensi kunci berikutnya harus diperhatikan, karena penolakan di area ini dapat menyebabkan tekanan jual. Jika terjadi penurunan, support terdekat berada di sekitar US$62.000, yang telah terbukti sebagai level pertahanan kuat sebelumnya.

CEO Triv Gabriel Rey sepakat bahwa pemiliihan presiden Amerika Serikat sangat penting bagi perkembangan pasar kripto. Kebijakan yang akan diterapkan untuk mengurusi ekosistem kripto akan menentukan masa depan aset digital tersebut.

Menurut Gabriel, apabila Donald Trump yang terpilih dalam pilpres AS dan mengalahkan Kamala Harris, maka kripto punya prospek positif. Hal itu karena Trump merupakan kandidat yang berjanji akan mendukung penuh ekosistem kripto.

Donald Trump menyatakan bahwa AS harus tetap menjadi negara superpower yang mengontrol aset kripto. Selain itu, Trump berjanji akan mengganti ketua Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) AS yang seiring menuntut perusahaan-perusahaan kripto.

"Kita tahu sendiri volume perdagangan kripto global sekitar 30% masih dikuasai Amerika Serikat. Jadi intinya akan sangat bagus bagi market kripto, kalau trump menang," ujar Gabriel kepada Kontan.co.id, Minggu (14/10).

Gabriel melihat, Trump akan menjadikan Amerika Serikat sebagai negara yang sangat cripto-friendly. Dengan asumsi tersebut, maka aset kripto khususnya bitcoin diperkirakan bakal menembus level US$100.000 di kuartal I-2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih