KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran presiden dan pemerintahan baru membawa harapan baru, tak terkecuali di pasar modal. Sejumlah praktisi investasi berharap pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka bisa membuat bursa saham semakin nge-gas. Praktisi Pasar Modal Riska Afriani mengamati sejauh ini pelaku pasar cenderung menyambut positif transisi pemerintahan Prabowo - Gibran. Tampak dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat cukup signifikan menjelang pelantikan, pada Minggu, 20 Oktober 2024 lalu. Pada perdagangan di pekan tersebut, 14 Oktober - 18 Oktober 2024, IHSG melonjak 3,18%. Momentum ini sejalan dengan aliran dana dari investor asing (capital inflow) yang melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 1,21 triliun di seluruh pasar.
Meski, transisi pemerintahan ini tampak hanya menjadi sentimen jangka pendek lantaran IHSG berbalik turun 0,84% sepanjang pekan lalu. Seiring posisi investor asing yang melakukan jual bersih (net sell) Rp 3,62 triliun. "Saya melihat pemerintahan baru Prabowo-Gibran disambut baik oleh pelaku pasar, tercermin dari IHSG yang menguat menjelang pelantikan. Walaupun minggu lalu berada di zona merah, namun penurunan masih wajar karena adanya aksi profit taking," kata Riska kepada Kontan.co.id, Minggu (27/10). Baca Juga: Dipimpin BBRI dan BMRI, Cek 10 Saham Net Sell Terbesar Asing dalam Sepekan Namun setelah itu, pelaku pasar cenderung wait & see menantikan kebijakan baru pemerintah dan pembuktian atas kinerja masing-masing kementerian. Riska menambahkan, pelaku pasar turut memperhatikan tambahan kementerian serta peningkatan anggaran gaji & tunjangan dari Kabinet Merah Putih yang dibentuk Prabowo - Gibran. "Paling dekat kita bisa lihat dalam 100 hari kerja. Sehingga saat ini belum dapat disimpulkan bagaimana dampak pemerintahan baru terhadap bursa saham, karena masih wait and see," imbuh Riska. Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni menimpali, pasar menginginkan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa terpakai secara produktif. Catatan Agung, pemerintah mesti waspada lantaran anggaran tahun depan akan lebih besar dengan struktur kementerian yang makin gemuk. Seperti diketahui, struktur Kabinet Merah Putih Prabowo - Gibran terbilang gemoy. Dengan jumlah 48 menteri, 56 wakil menteri dan 5 pejabat yang tidak berada di bawah koordinasi oleh kementerian koordinator.