KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emiten berkapitalisasi besar berefek signifikan terhadap laju pasar saham domestik. Lihat saja, sebanyak 10 emiten berkapitalisasi pasar besar mewakili 48,9% kapitalisasi Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 568 emiten. Alhasil, kinerja saham emiten jumbo berperan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saat ini, sejumlah emiten raksasa masih menjadi pemberat laju indeks saham. Koreksi harga saham emiten tersebut turut menahan laju IHSG. Tapi bukan hanya emiten big caps yang menjadi pemberat. Saham emiten mid-caps pun kerap menghambat IHSG lantaran harganya merosot cukup dalam. Sejak awal tahun hingga saat ini (ytd), setidaknya 10 emiten masuk daftar saham pemberat (laggard). Di antaranya saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang menyusut 8,56%, Unilever Indonesia (UNVR) menyusut 3,44%, Astra International (ASII) terkoreksi 2,7%, dan Gudang Garam (GGRM) yang terpangkas 4,7%.
Menakar peluang saham pemberat IHSG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emiten berkapitalisasi besar berefek signifikan terhadap laju pasar saham domestik. Lihat saja, sebanyak 10 emiten berkapitalisasi pasar besar mewakili 48,9% kapitalisasi Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 568 emiten. Alhasil, kinerja saham emiten jumbo berperan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saat ini, sejumlah emiten raksasa masih menjadi pemberat laju indeks saham. Koreksi harga saham emiten tersebut turut menahan laju IHSG. Tapi bukan hanya emiten big caps yang menjadi pemberat. Saham emiten mid-caps pun kerap menghambat IHSG lantaran harganya merosot cukup dalam. Sejak awal tahun hingga saat ini (ytd), setidaknya 10 emiten masuk daftar saham pemberat (laggard). Di antaranya saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang menyusut 8,56%, Unilever Indonesia (UNVR) menyusut 3,44%, Astra International (ASII) terkoreksi 2,7%, dan Gudang Garam (GGRM) yang terpangkas 4,7%.