Menakar potensi tender offer Nusantara Infrastructure (META) dari Metro Pacific



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham pengendali PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), yaitu PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI), bersiap menggelar tender offer atau penawaran tender sukarela untuk membeli saham yang beredar di publik. Kewajiban ini timbul lantaran MPTI kini menguasai 53,26% atau setara 8,11 miliar, dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor penuh dalam META.

Ini terjadi setelah pada 2 Juli lalu, MPTI kembali membeli sebanyak 760 juta atau 4,99% saham META. Belum diketahui harga tender offer yang akan ditawarkan.

Yang jelas, saat ini, Metro Pacific tengah mengajukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan tender offer. "MPTI sedang mengajukan (izin). Kami belum mendapat informasi lagi dari MPTI," kata Dahlia Evawani, Corporate Secretary META, Senin (16/7).


Sebagai gambaran, harga tender offer dapat dihitung dari harga rata-rata saham META selama 90 hari sebelum pengumuman tender offer. Dengan asumsi pengumuman dilakukan kemarin, harga rata-rata tiga bulan terakhir sebesar Rp 194 per saham.

Sementara bila dihitung berdasarkan harga akuisisi META oleh MPTI, maka harga wajar META adalah Rp 286 per saham (asumsi kurs sebesar Rp 14.300 per dollar AS). Kemarin, harga META ditutup di level Rp 208 per saham.

 Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji saat ini tidak menyarankan investor masuk ke saham META. Menurut dia, valuasi saham sudah tinggi.

Saat ini META sudah setara price earning ratio (PER) 18 kali. "Sebaiknya wait and see. Harga sudah terbilang mahal. Investor perlu menunggu hingga harga saham terkoreksi dengan PER sebesar 15 kali atau 10 kali," saran Nafan.

Dia juga melihat  rencana tender offer  tidak akan berdampak signifikan bagi pergerakan META. Menurut dia, hingga saat ini harga saham META cenderung stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia