KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembagian dividen yang kian marak dari sejumlah emiten kakap ternyata belum mampu mengangkat performa indeks High Dividend 20 hingga saat ini. Sampai pada penutupan pasar Kamis (11/7), indeks yang dihuni emiten penebar dividen jumbo masih terkoreksi di sepanjang tahun berjalan 2024. Pada Kamis, indeks High Dividend20 ditutup di level 545,88, turun 5,04% sejak awal tahun ini. Merahnya kinerja IDX High Dividend20, tak lepas dari buruknya kinerja sejumlah saham penghuninya.
Baca Juga: Kinerja Emiten Emas Diproyeksikan Masih Bersinar, Cermati Saham Rekomendasi Analis Penurunan paling dalam dialami saham PT Astra International Tbk (
ASII) 20,18%. Kemudian disusul saham PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM) yang menyusut 19,49%.
Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan melihat, ada beberapa faktor kinerja IDX High Dividend 20 melemah. Pertama, bagi investor
short term atau trader, minat berburu saham dividen akan dilakukan jelang pembagian dividen. "Tapi, ketika pembagian dividen telah selesai, permintaan trader terhadap saham dengan dividen tinggi akan turun," ujarnya, Kamis (11/7). Lalu, konstituen IDX High Dividend 20 di kuartal I 2024 mengalami penurunan laba secara tahunan. Contohnya TLKM, ASII, SMGR, ICBP, INDF. Ini jadi sentimen negatif. Sebab, perolehan laba memengaruhi besaran dividen yang akan di dapat investor. Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, sepakat, penurunan saham para emiten IDX High Dividend20, antara lain dipicu musim dividen yang sudah lewat. Di saat yang sama, imbal hasil indeks harga saham gabungan (IHSG) masih landai sejak awal tahun.
Baca Juga: Jelang Akhir Juni 2024, Ada Puluhan Emiten yang Cum Dividen dan Rekomendasi Analis Prospek emiten konstituen IDX High Dividend 20 bergantung pada kinerja keuangan emiten di semester II. Sentimen jangka pendeknya adalah laporan keuangan semester I-2024 yang akan rilis dalam tiga pekan mendatang. Katalis lain, jika IHSG terus menguat dan membuat aliran dana asing masuk ke pasar saham. Dus, bila sentimen positif itu sesuai proyeksi pasar, kinerja saham emiten dan IDX High Dividend 20 akan ikut terapresiasi. "Pasti (naik). Jika asing masuk, mereka akan beli saham berkapitalisasi pasar besar," kata Budi. Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menimpali, potensi menguatnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan pelonggaran kebijakan moneter, bisa mendorong kinerja saham IDX High Dividend 20.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Multifinance akan Bagi Dividen, Begini Rekomendasi Analis Jadi, potensi pertumbuhan laba masih terbuka dan meningkatkan nilai dividen yang dibagi. Audi merekomendasi buy untuk BMRI, BBRI, BBCA, ASII, dan TLKM dengan target harga masing-masing Rp 6.900, Rp 5.500, Rp 10.600, Rp 5.400, dan Rp 3.750. Untuk ADRO dan PTBA, Audi merekomendasi hold, dengan target harga masing-masing Rp 2.880 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli