Menakar Prospek Harga CPO di Tengah Kekhawatiran Ancaman El Nino



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga CPO kembali turun di level MYR 3.400-an/ton. Pada penutupan Selasa (30/5), harga CPO kontrak Agustus kembali ke MYR 3.405/ton dari sebelumnya bertengger di level MYR 3.500-an dua hari berturut-turut karena isu El Nino.

Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan penurunan harga CPO terjadi karena ada kekhawatiran akan global warming, El Nino, dan peringatan FAO akan turunnya produksi pangan.

"Namun sampai saat ini belum ada laporan penurunan yang disebabkan oleh iklim," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/5).


Menurutnya, saat ini, harga CPO masih berpotensi melanjutkan pelemahannya. Sebab, harga CPO masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata sebelum Covid-19.

Baca Juga: Kemendag Berencana Bentuk Bursa CPO, Anggota DPR Komisi IV Minta Dilibatkan

Meski begitu, penurunannya akan lebih terbatas lantaran harga saat ini sudah mendekat support. Adapun faktor utama penggerak harga CPO dari pasokan dan permintaan, serta faktor lainnya produk alternatif seperti biji bunga matahari yang masih terus turun harganya sehingga terus menekan harga CPO.

Lukman pun memprediksi harga CPO hingga akhir tahun di level MYR 3.000 - MYR 3.200/ton.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi menambahkan, isu El Nino sempat mendorong penguatan harga CPO ke MYR 3.500-an.

Hanya saja, gonjang-ganjing penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dalam minggu ini, ditambah tanggal 5 Juni bank sentral akan mengadakan pertemuan dinilai akan berpengaruh terhadap fluktuasi indeks dolar AS yang membuatnya cukup mahal.

"Sehingga mengakibatkan terjadinya taking profit," katanya.

Oleh sebab itu, Ibrahim memperkirakan pekan ini harga CPO masih akan berfluktuasi dan berada di bawah MYR 3.500/ton.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Indofood CBP (ICBP) yang Cetak Kinerja Moncer di Kuartal I

Namun, untuk prospek harganya sampai akhir tahun dinilai masih akan naik. Pendorongnya, akan ada beberapa hari raya besar di India. Selain itu, ada juga periode Nataru di Indonesia sehingga harga CPO bisa meningkat.

Ibrahim juga memperkirakan kondisi perekonomian di India dan China akan lebih positif jelang akhir tahun. Sehingga, diperkirakan akan mendorong permintaan CPO.

"Harga CPO akan bertengger di MYR 4.000-an/ton," kata Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli