KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten LQ45 dinilai bisa jadi pilihan investor di tengah fluktuasi pasar saham yang terjadi di awal tahun 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 70,01 poin atau 1,11% ke 6.381,67 pada akhir perdagangan Kamis (20/3). Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 16,25 miliar saham dengan total nilai Rp 10,79 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 9,17%, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang naik 5,83%, dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) naik 4,59%. Baca Juga: Ada Peluang Emiten Telekomunikasi Pulihkan Kinerja, Cek Rekomendasi Analis Sementara, top losers LQ45 hari ini adalah PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) yang turun 15,13%, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) turun 9,92%, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang turun 4,17%. Meskipun begitu, IHSG tercatat sudah melemah 9,86% sejak awal tahun (YTD). Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat melakukan trading halt pada Selasa (18/3) lantaran penurunan IHSG terjadi lebih dari 5%. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menyampaikan, kinerja IHSG hari ini terlihat ada penguatan. Namun, jika lihat lebih dalam, penguatan terjadi di emiten konglomerasi, sedangkan LQ45 sendiri tetap merah. Penurunannya indeks LQ45 sudah sebanyak 14,09% YTD. Indeks LQ45 sendiri merupakan indeks yang menunjukkan 45 saham dengan likuiditas terbaik di bursa. “Bagi investor asing yang memiliki modal besar, tentu indeks LQ45 tetap menjadi acuan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (20/3). Baca Juga: Sentimen Positif Dorong Saham Emiten Kesehatan di 2025, Cek Rekomendasi Analis Namun, aliran dana asing sendiri masih keluar dari pasar saham sebesar Rp 870,99 miliar di pasar reguler hari ini. Sejak awal tahun, aliran keluar dana asing sudah mencapai Rp 27,55 triliun. Kata Ekky, hal utama yang menyebabkan asing keluar lantaran kekhawatiran ekonomi global akibat perang dagang. Ketika kekhawatiran itu nantinya mereda, likuiditas dilihat bisa kembali ke saham. Apalagi, saat ini valuasi emiten bluechip di bursa domestik masih menarik dan sasaran awal investor asing biasanya adalah emiten dari Indeks LQ45. “Ketika asing kembali, emiten bank Indonesia masih menjadi pilihan utama. Rekomendasi bisa untuk BBCA atau BRIS,” ungkapnya. Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan melihat, sejumlah saham LQ45 masih cukup menarik. Misalnya, sektor perbankan cenderung mendapatkan keuntungan dari stabilitas suku bunga dan pemulihan ekonomi pasca-Lebaran. Baca Juga: Mayoritas Kinerja Emiten Konsumer Makin Manis, Cek Rekomendasi Analis Asal tahu saja, Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga di level 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG), Rabu (19/3). “Saham BBRI dan BBCA misalnya, tetap menarik karena memiliki fundamental kuat dan mampu menjaga pertumbuhan kredit secara konsisten,” katanya kepada Kontan, Kamis (20/3).
BBRI Chart by TradingView