Menakar prospek kinerja sektor konsumer



KONTAN.CO.ID - Pertumbuhan konsumsi swasta pada kuartal II 2017 mencapai 4,95% year-on-year (yoy). Angka ini di bawah pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di periode yang sama sebesar 5,01 yoy. Analis memprediksikan data ekonomi nasional yang masih melemah mempengaruhi kinerja emiten sektor konsumer.

Optimisme konsumen Agustus 2017 kembali melemah, meski pada Juli 2017 sempat meningkat. Hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2017 hanya 121,9, atau turun 1,5 poin dibanding Juli 2017. Selain itu, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) bulan Agustus turun 2,6 poin dari Juli 2017. Kompak, Indeks Ekspektasi Ekonomi (IEK) turun 0,4 poin dari posisi Juli 2017.

Dari kondisi tersebut, Joni Wintarja Analis NH Korindo Sekuritas mengatakan, laporan keuangan beberapa emiten konsumer juga mencatatkan pelemahan sama seperti dengan data-data ekonomi nasional yang ada. "Otomatis jika data-data ekonomi nasional pada kuartal III 2017 masih melemah, sektor konsumer juga akan mengikuti," kata Joni, Jumat (8/9).


Namun, secara umum Joni menilai, kinerja emiten sektor konsumer tetap baik. "Penjualan bersifat siklus, kadang naik kadang turun, itu bersifat normal," katanya.

Sedangkan, Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan, pada laporan keuangan hingga Juni 2017, penjualan emiten sektor konsumer mencatatkan perlambatan pertumbuhan karena daya beli yang melemah. "Masih ada pertumbuhan tapi melambat," kata Andrey, Jumat (8/9).

Sementara, Mimi Halimin Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan konsumen masih memprihatinkan dengan kondisi ekonomi saat ini, terutama mengenai ketersediaan lapangan kerja. "Indeks ketersediaan lapangan kerja dalam komponen kondisi ekonomi saat ini berada di bawah 100, menunjukkan pesimisme konsumen," katanya dalam riset, 23 Agustus 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini