KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna menjaga stabilitas rupiah sekaligus menarik dana dari investor asing, Bank Indonesia telah menyiapkan sejumlah instrumen moneter. Misalnya, penerbitan kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan peluncuran benchmark di pasar uang overnight untuk menentukan suku bunga yang bernama “Indonia”. Head of Economic & Research UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja berpendapat, penerbitan SBI pada dasarnya akan memperbanyak pilihan investasi bagi investor asing untuk masuk ke Indonesia selain melalui Surat Berharga Negara ataupun saham. Ditambah lagi, tenor SBI yang mencapai sembilan bulan dan 12 bulan dinilai memiliki daya tarik tersendiri bagi investor global. “Instrumen ini memang bisa menambah suplai dollar AS di pasar keuangan sehingga harapannya dapat menjaga stabilitas rupiah,” kata Enrico, Kamis (19/7).
Menakar prospek rencana peluncuran SBI dan Indonia oleh BI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna menjaga stabilitas rupiah sekaligus menarik dana dari investor asing, Bank Indonesia telah menyiapkan sejumlah instrumen moneter. Misalnya, penerbitan kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan peluncuran benchmark di pasar uang overnight untuk menentukan suku bunga yang bernama “Indonia”. Head of Economic & Research UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja berpendapat, penerbitan SBI pada dasarnya akan memperbanyak pilihan investasi bagi investor asing untuk masuk ke Indonesia selain melalui Surat Berharga Negara ataupun saham. Ditambah lagi, tenor SBI yang mencapai sembilan bulan dan 12 bulan dinilai memiliki daya tarik tersendiri bagi investor global. “Instrumen ini memang bisa menambah suplai dollar AS di pasar keuangan sehingga harapannya dapat menjaga stabilitas rupiah,” kata Enrico, Kamis (19/7).