KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua emiten berencana melakukan penerbitan saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue demi mendapat dana segar baru. Keduanya pun sama-sama akan menggunakan dana tersebut untuk keperluan restrukturisasi utang. Adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang berencana menggunakan dana hasil rights issue untuk membayar utang. Pasalnya, kedua emiten ini sama-sama memiliki posisi utang yang lebih besar daripada ekuitas. MEDC telah mengantongi rencana restu dari para pemegang sahamnya terkait rencana penambahan modal ini. Perusahaan minyak dan gas ini telah menetapkan harga pelaksanaan HMETD sebesar Rp 450-Rp 600 per saham. Dari pelaksanaan aksi korporasi ini, MEDC berpotensi meraih dana segar hingga Rp 3,78 triliun.
Harga pelaksanaan yang lebih rendah dari harga saham MEDC di pasar ini, menurut Analis Koneksi Kapital Alfred Nainggolan, menjadikan rights issue ini layak dieksekusi. "Hal ini menunjukkan bahwa mereka menghargai pemegang saham lama. Harga pelaksanaan yang didiskon ini menunjukkan bahwa perusahaan berharap pemegang saham lama melaksanakan haknya dalam HMETD ini," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (3/11). Meskipun dana tersebut nantinya akan digunakan MEDC untuk membayar utang, Alfred masih memandang rights issue ini menarik lantaran mampu membuat struktur keuangan perusahaan menjadi lebih baik.