JAKARTA. Prinsip banyak anak banyak rezeki sepertinya tak berlaku bagi PT Charoen Phokpand Tbk (CPIN). Buktinya, emiten ini harus mengerem ekspansi karena kelebihan pasokan anak ayam ayam usia harian atau day old chicken (DOC). Tahun ini, CPIN memangkas belanja modal alias capital expenditure (capex) sampai 50% menjadi Rp 1,5 triliun. Angka tersebut lebih rendah dari tahun lalu yang sekitar Rp 3 triliun. Dana belanja modal itupun bukan mengalir untuk ekspansi, tapi hanya untuk perawatan. Langkah CPIN mengerem ekspansi sesuai kondisi bisnis DOC tahun ini yang masih dihantui oversupply. Robertus Yanuar Hardi, Analis Reliance Securities, menilai, dengan mengerem ekspansi, perseroan bisa lebih efisien. "Lebih membutuhkan penghematan dibanding ekspansi," ujar dia.
Menakar prospek saham CPIN
JAKARTA. Prinsip banyak anak banyak rezeki sepertinya tak berlaku bagi PT Charoen Phokpand Tbk (CPIN). Buktinya, emiten ini harus mengerem ekspansi karena kelebihan pasokan anak ayam ayam usia harian atau day old chicken (DOC). Tahun ini, CPIN memangkas belanja modal alias capital expenditure (capex) sampai 50% menjadi Rp 1,5 triliun. Angka tersebut lebih rendah dari tahun lalu yang sekitar Rp 3 triliun. Dana belanja modal itupun bukan mengalir untuk ekspansi, tapi hanya untuk perawatan. Langkah CPIN mengerem ekspansi sesuai kondisi bisnis DOC tahun ini yang masih dihantui oversupply. Robertus Yanuar Hardi, Analis Reliance Securities, menilai, dengan mengerem ekspansi, perseroan bisa lebih efisien. "Lebih membutuhkan penghematan dibanding ekspansi," ujar dia.