Menakar prospek saham Grup Astra



JAKARTA. Sepanjang tahun ini, kinerja saham-saham Grup Astra terlihat positif. Pada tahun depan, harga beberapa saham Grup Astra masih memiliki peluang tumbuh tinggi, berkat sokongan kinerja keuangan yang diproyeksikan lebih baik.

Saham PT Astra International Tbk (ASII) memberi return 33,56% selama tahun ini. Sementara, saham emiten Grup Astra di sektor konstruksi pertambangan dan alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR), mencatat return 27,26% tahun ini.

Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang sempat melemah tahun lalu, mencetak return 14,14% sepanjang tahun ini. Return tersebut sudah menghitung pendapatan dari dividen. Kenaikan saham ASII juga memberi kontribusi terbesar terhadap kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) year to date (ytd) sebesar 69,3 poin.


Akhmad Nurcahyadi, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, mengatakan, dari sektor otomotif, ekspektasi perbaikan makro akan mendorong volume penjualan, khususnya penjualan mobil. Berlanjutnya peluncuran varian baru dan revamped old model, serta kontinuitas pertumbuhan mobil LCGC juga jadi katalis positif untuk ASII.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, tahun depan penjualan mobil akan meningkat karena bunga kredit konsumsi bakal bergerak turun. Harga komoditas Di sisi lain, kenaikan harga komoditas batubara akan mendorong penjualan alat berat Komatsu yang didistribusikan UNTR.

Akhmad mengatakan, berlanjutnya pertumbuhan volume penjualan bisnis batubara dan tidak adanya impairment loss akan mendorong kenaikan nilai wajar saham UNTR.

Hans memperkirakan harga batubara tahun depan stabil di kisaran US$ 70-US$ 90 per ton, sehingga produsen batubara akan memperoleh pendapatan lebih baik.

Selain itu, loan loss provision PT Bank Permata Tbk (BNLI) di tahun depan diprediksi tidak ada lagi. Terjaganya kinerja unit bisnis jasa keuangan membuat prospek saham Grup Astra lebih positif. "Langkah ASII masuk ke bisnis properti juga akan menjadi pendorong pertumbuhan jangka panjang," papar Akhmad, Rabu (28/12).

Hans bilang, kinerja perusahaan perkebunan Astra juga akan terdorong membaiknya harga crude palm oil (CPO). "Harga CPO tidak akan naik terus, tetapi cenderung stabil," imbuh dia.

Lucky Bayu Purnomo, Analis Danareksa Sekuritas mengatakan, kinerja Grup Astra sejalan dengan kinerja pertumbuhan ekonomi. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan yang di atas 5% membuat kinerja Grup Astra juga punya peluang tumbuh lebih tinggi.

"Nilai tukar rupiah juga cenderung menguat dan tingkat inflasi menurun," ujarnya.

Menurut Lucky, masih ada potensi kenaikan saham UNTR, ASII, dan AALI sebesar 19%–22% di tahun depan. Sehingga, ia masih memasang rekomendasi beli. Hans merekomendasikan buy UNTR dan AALI dengan target harga Rp 24.792 dan Rp 19.664 per saham.

Lalu, Akhmad merekomendasikan buy ASII dengan target harga Rp 9.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie