KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik yang terjadi di Timur Tengah membuat harga emas mengalami penguatan. Tak pelak, penguatan harga emas ini menjadi berkah tersendiri bagi Perusahaan perhiasan emas, salah satunya PT Hartadinata Abadi Tbk (
HRTA). Thendra Crisnanda, Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi mengatakan, secara historis, peningkatan tensi geopolitik berpotensi berpengaruh positif terhadap tren kenaikan harga emas. Berdasarkan konsensus analis London Bullion Market Association (LMBA), harga emas internasional diperkirakan bisa di level US$ 1.850 sampai US$ 2.050 per ons troi. Meski demikian, Thendra tidak berharap konflik di Timur Tengah terjadi secara berkepanjangan.
Menguatnya harga emas membuat HRTA masih yakin harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) Hartadinata tahun ini masih akan bertumbuh 10%. Sebagai gambaran, realisasi harga jual rata-rata Hartadinata pada tahun lalu sebesar Rp 880.922, naik sebesar 4,07% YoY dari sebelumnya Rp 846.493 pada 2021. Per semester I-2023, harga jual rata-rata HRTA juga tumbuh 12,55% menjadi Rp 986.389 dari Rp 876.429 pada periode yang sama tahun lalu. Di saat yang sama, HRTA juga mengalami peningkatan volume penjualan emas murni sebesar 71,94% YoY menjadi 6,22 ton dari 3,62 ton di semester I-2022.
Baca Juga: Pefindo Kerek Peringkat Hartadinata Abadi (HRTA) Jadi idA atau Stabil Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario merekomendasikan beli saham Hartadinata Abadi dengan target harga Rp 560. Alif menilai, pertumbuhan HRTA ke depan didorong oleh potensi pasar perhiasan di luar negeri dan perluasan jangkauan pasar domestik. Prospek HRTA juga didukung oleh keikutsertaan di gelaran Jewellery & Gem WORLD Hong Kong 2023 (JGW 2023). Menurut Alif, langkah ini bisa meningkatkan eksposur HRTA ke pasar perhiasan global. Gelaran ini dinilai vital karena dua alasan utama. Pertama, JGW 2023 adalah salah satu acara pertemuan bisnis dan pameran terbesar bagi industri perhiasan secara global. Kedua, gelaran tahun ini bertepatan dengan ulang tahun ke-40 JGW, yang tentunya akan lebih meriah dan lebih ramai peserta. Catatan dia, JGW 2023 berhasil menarik sekitar 54.000 pembeli yang berasal dari 142 negara.
JGW 2023 memiliki rasio pengunjung dibanding peserta (visitor-to-exhibitor ratio) sebesar 15,8 kali. Dengan asumsi interaksi yang dilakukan setiap pengunjung terhadap peserta pameran sebesar 3 kali, maka setiap peserta pameran, termasuk HRTA, memiliki skala peluang sekitar 47 dari JGW 2023. Tentu, jika dibandingkan dengan pameran terkemuka lainnya di seluruh dunia, pameran JGW 2023 cukup unggul dalam hal jumlah peserta, meskipun skala peluangnya relatif lebih kecil karena jumlah peserta pameran yang lebih banyak. “Tidak mengherankan jika ada peluang besar untuk mendapatkan kemitraan baru dari pameran ini, sehingga memperluas jangkauan pasar ekspor HRTA ,” kata Alif. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari