KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan mengapa data pekerja terdampak Covid-19 terdampak dengan data pengusaha. Menurut Ida, data yang dimiliki oleh Kemnaker sudah tervalidasi berdasarkan nama dan alamat. "Kenapa data yang berbeda dengan data yang dikeluarkan oleh Kadin. Tentu dari Kadin lebih banyak estimasi. Karena kami minta, kami juga mendapatkan by name by address. (data pengusaha) Itu lebih estimasi. Mereka yang di-PHK angkanya 6 juta sampai sekian juta, itu proyeksi," terang Ida, Rabu (8/7). Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, sudah ada sekitar 6,4 juta pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan yang dirumahkan akibat Covid-19.
Menaker Ida menjawab perbedaan data pekerja terdampak Covid-19
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan mengapa data pekerja terdampak Covid-19 terdampak dengan data pengusaha. Menurut Ida, data yang dimiliki oleh Kemnaker sudah tervalidasi berdasarkan nama dan alamat. "Kenapa data yang berbeda dengan data yang dikeluarkan oleh Kadin. Tentu dari Kadin lebih banyak estimasi. Karena kami minta, kami juga mendapatkan by name by address. (data pengusaha) Itu lebih estimasi. Mereka yang di-PHK angkanya 6 juta sampai sekian juta, itu proyeksi," terang Ida, Rabu (8/7). Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, sudah ada sekitar 6,4 juta pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan yang dirumahkan akibat Covid-19.