KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan iklim dan kerawanan pangan menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian, khususnya padi dan jagung. Gangguan terhadap kedua sektor tersebut akan menimbulkan guncangan di masyarakat dan ancaman terhadap target pembangunan nasional. Pertanian cerdas iklim menjadi solusi dalam mengembangkan pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Dalam hal ini, agrobisnis berperan penting untuk menggenjot inovasi pertanian yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus meningkatkan ketahanan petani terhadap perubahan iklim. Keterlibatan agrobisnis dalam pertanian cerdas iklim secara konstruktif juga dapat mendukung pemerintah memenuhi target nasional pengurangan emisi karbon. Salah satu bentuk dari pertanian cerdas iklim adalah benih padi cerdas iklim. Inovasi ini dikembangkan PT Botani Seed Indonesia, perusahaan milik IPB University. Direktur PT Botani Seed Indonesia, Dadang Syamsul Munir mengungkapkan, pengembangan benih padi cerdas iklim dapat mengurangi kebutuhan pupuk dan air sehingga dapat mengurangi biaya perawatan padi.
Menaklukan Perubahan Iklim dengan Metode Pertanian Cerdas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan iklim dan kerawanan pangan menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian, khususnya padi dan jagung. Gangguan terhadap kedua sektor tersebut akan menimbulkan guncangan di masyarakat dan ancaman terhadap target pembangunan nasional. Pertanian cerdas iklim menjadi solusi dalam mengembangkan pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Dalam hal ini, agrobisnis berperan penting untuk menggenjot inovasi pertanian yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus meningkatkan ketahanan petani terhadap perubahan iklim. Keterlibatan agrobisnis dalam pertanian cerdas iklim secara konstruktif juga dapat mendukung pemerintah memenuhi target nasional pengurangan emisi karbon. Salah satu bentuk dari pertanian cerdas iklim adalah benih padi cerdas iklim. Inovasi ini dikembangkan PT Botani Seed Indonesia, perusahaan milik IPB University. Direktur PT Botani Seed Indonesia, Dadang Syamsul Munir mengungkapkan, pengembangan benih padi cerdas iklim dapat mengurangi kebutuhan pupuk dan air sehingga dapat mengurangi biaya perawatan padi.