BANGKOK. Menam Stainless Wire CO, produsen baja asal Thailand berniat berinvestasi di Indonesia dan membenamkan modal senilai 400 juta baht. Rungrat Siriratanapanich, managing direktur Menam Stainless Wire mengatakan, perusahaan saat ini mencari mitra dari Jepang untuk merealisasikan rencana tersebut. Rencana berinvestasi di Indonesia tersebut disampaikan Rungrat dalam acara Manufaktur Expo 2012 yang berlangsung di Bangkok. Ia bilang, perusahaannya berniat membangun pabrik baja untuk memenuhi permintaan baja untuk sektor otomotif di Indonesia. Selain untuk kebutuhan sektor baja, perusahaannya juga memproduksi aneka produk baja untuk keperluan lainnya. "Permintaan sepeda motor di Indonesia meningkat tajam menjadi rata-rata 9 juta unit per tahun, tahun ini total permintaan sepeda motor bisa melampaui 10 juta unit," terang Rungrat. Rrencana investasi tersebut itu sejalan dengan strategi perusahaan yang akan mengubah fokus bisnis dari sektor baja untuk elektronik ke baja untuk sektor otomotif. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mengalihkan produksi dari perlengkapan baja elektronik menjadi perlengkapan baja otomotif.
Menam Stainless berniat bangun pabrik di Indonesia
BANGKOK. Menam Stainless Wire CO, produsen baja asal Thailand berniat berinvestasi di Indonesia dan membenamkan modal senilai 400 juta baht. Rungrat Siriratanapanich, managing direktur Menam Stainless Wire mengatakan, perusahaan saat ini mencari mitra dari Jepang untuk merealisasikan rencana tersebut. Rencana berinvestasi di Indonesia tersebut disampaikan Rungrat dalam acara Manufaktur Expo 2012 yang berlangsung di Bangkok. Ia bilang, perusahaannya berniat membangun pabrik baja untuk memenuhi permintaan baja untuk sektor otomotif di Indonesia. Selain untuk kebutuhan sektor baja, perusahaannya juga memproduksi aneka produk baja untuk keperluan lainnya. "Permintaan sepeda motor di Indonesia meningkat tajam menjadi rata-rata 9 juta unit per tahun, tahun ini total permintaan sepeda motor bisa melampaui 10 juta unit," terang Rungrat. Rrencana investasi tersebut itu sejalan dengan strategi perusahaan yang akan mengubah fokus bisnis dari sektor baja untuk elektronik ke baja untuk sektor otomotif. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mengalihkan produksi dari perlengkapan baja elektronik menjadi perlengkapan baja otomotif.