JAKARTA. PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) berusaha meningkatkan jumlah saham beredar di publik alias free float. Ini sesuai peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) No.1-A yang mewajibkan free float saham setiap emiten minimal 50 juta saham. Untuk menyiasatinya, ITMA berencana mengubah nilai nominal saham dengan cara memecah nilai nominal saham alias stock split. Vichent Nangoi, Direktur Utama ITMA, dalam keterbukaan informasi di BEI, tidak memaparkan rencana stock split. Namun, jika menengok jumlah saham publik ITMA sekarang ini hanya 1,83 juta atau 5,39% dari total kepemilikan saham. Maka, minimal ITMA harus stock split 1:50. Tak hanya itu, ITMA harus menambah porsi kepemilikan publik sesuai dengan ketentuan BEI, yakni minimal 7,5%. Saat ini 32,16 juta unit atau 94,61% saham ITMA dipegang oleh Trust Energy Resources Pte Ltd.
Menambah saham beredar, ITMA akan stock split
JAKARTA. PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) berusaha meningkatkan jumlah saham beredar di publik alias free float. Ini sesuai peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) No.1-A yang mewajibkan free float saham setiap emiten minimal 50 juta saham. Untuk menyiasatinya, ITMA berencana mengubah nilai nominal saham dengan cara memecah nilai nominal saham alias stock split. Vichent Nangoi, Direktur Utama ITMA, dalam keterbukaan informasi di BEI, tidak memaparkan rencana stock split. Namun, jika menengok jumlah saham publik ITMA sekarang ini hanya 1,83 juta atau 5,39% dari total kepemilikan saham. Maka, minimal ITMA harus stock split 1:50. Tak hanya itu, ITMA harus menambah porsi kepemilikan publik sesuai dengan ketentuan BEI, yakni minimal 7,5%. Saat ini 32,16 juta unit atau 94,61% saham ITMA dipegang oleh Trust Energy Resources Pte Ltd.