KONTAN.CO.ID - Harga dua mata uang kripto ini, masuk 30 besar cryptocurrency terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar, menang banyak dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data
CoinMarketCap, harga Cosmos pada Selasa (4/1) pukul 20.10 WIB melonjak 40,56% dalam satu pekan terakhir ke posisi US$ 40,84. Sementara harga Fantom di saat yang sama melesat 27,41% menjadi US$ 2,91. Tapi, dalam 24 jam terakhir, harga mata uang kripto ini melejit 17,09%.
Lonjakan harga ini membawa nilai kapitalisasi pasar Cosmos menjadi US$ 9,24 miliar, terbesar ke-25. Sedang marke cap Fantom US$ 7,43 miliar, terbesar ke-28.
Baca Juga: Harga 2 mata uang kripto melonjak 20%, saat Bitcoin dan Ethereum turun Mengutip
Be In Crypto, harga Cosmos telah keluar dari pola konsolidasinya dan merebut kembali area horizontal yang penting. Itu mendekati harga tertinggi sepanjang masa. Rekor harga Cosmos tertinggi sepanjang masa tercipta pada 20 September tahun lalu di US$ 44,70. Selama periode 4-20 Desember lalu, Cosmos berkonsolidasi tepat di atas area support US$ 22. Setelah itu, memulai gerakan ke atas yang signifikan dan masih berlangsung hingga saat ini. Cosmos adalah jaringan blockchain yang, seperti Polkadot, berusaha menjadi jaringan base-layer blockchain yang menghubungkan beberapa blockchain independen yang berbeda.
Baca Juga: Buka Awal Tahun, Harga 4 Mata Uang Kripto Ini Cetak Untung Besar Sedang harga Fantom, melansir
Cointelegraph.com, tampaknya juga siap untuk mencapai rekor tertinggi baru setelah harga
rebound 125% dari US$ 1,23 pada 14 Desember 2021, menjadi US$ 2,84 pada 3 Januari 2022, memicu pembalikan
bullish klasik. Secara teknikal, dijuluki
inverse head and shoulders (IH&S),
bullish muncul ketika harga Fantom membentuk tiga palung di bawah yang disebut
neckline resistance, dengan palung tengah (
the head) lebih dalam dari bahu (
shoulder) kiri dan kanan. Harga Fantom baru-baru ini mengalami lintasan harga yang serupa. Akibatnya, Fantom memiliki
common resistance dalam kisaran harga U$ 2,55 hingga US$ 2,74, yang mencakup pola panjang IH&S.
Editor: S.S. Kurniawan