JAKARTA. Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden terpilih Joko Widodo di Bali, Rabu (27/8), diharapkan tak menjadi pertemuan formalitas semata. Peneliti Soegeng Sarjadi Syndicate Ridho Imawan Hanafi mengatakan, pertemuan keduanya harus melahirkan keputusan penting bagi transisi pemerintahan SBY-Boediono ke pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. "SBY harus menjadi pemimpin yang 'khusnul khatimah' dengan cara meninggalkan warisan yang baik bagi pemerintahan Jokowi-JK. Salah satunya, terkait kebijakan menaikkan harga BBM," kata Ridho, melalui pesan singkat, Rabu pagi. Menurut Ridho, subsidi BBM saat ini sudah sangat tinggi. Akan lebih baik jika subsidi tersebut dialihkan untuk program-program lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya mereka yang dalam ekonomi menengah kebawah.
Menanti hasil penting pertemuan SBY-Jokowi
JAKARTA. Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden terpilih Joko Widodo di Bali, Rabu (27/8), diharapkan tak menjadi pertemuan formalitas semata. Peneliti Soegeng Sarjadi Syndicate Ridho Imawan Hanafi mengatakan, pertemuan keduanya harus melahirkan keputusan penting bagi transisi pemerintahan SBY-Boediono ke pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. "SBY harus menjadi pemimpin yang 'khusnul khatimah' dengan cara meninggalkan warisan yang baik bagi pemerintahan Jokowi-JK. Salah satunya, terkait kebijakan menaikkan harga BBM," kata Ridho, melalui pesan singkat, Rabu pagi. Menurut Ridho, subsidi BBM saat ini sudah sangat tinggi. Akan lebih baik jika subsidi tersebut dialihkan untuk program-program lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya mereka yang dalam ekonomi menengah kebawah.