Menanti Hasil Proses Restrukturisasi BUMN Konstruksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah BUMN Karya tengah terlibat dalam mekanisme Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) saat ini. Salah satunya adalah PT PP (Persero) Tbk. (PTPP).

Dalam perkembangannya, gugatan PKPU yang diajukan sebagian telah ditolak. Lalu ada pula yang dicabut oleh para pemohon dan berakhir dengan kesepakatan damai agar perusahaan kembali menjalankan proses bisnis seperti sebelumnya.

Analis Pasar Modal, Reza Priyambada  menyarankan, kreditur BUMN karya untuk menunggu dan mengikuti seluruh perkembangan proses restrukturisasi yang dilakukan perusahaan pelat merah  itu untuk mendapatkan seluruh hak.


Pasalnya, restrukturisasi kredit bertujuan tidak semata-mata untuk perbaikan BUMN Karya juga melindungi hak kreditur tanpa menimbulkan gejolak. Menurutnya, jika upaya restrukturisasi dikelola dengan baik, manajemen risiko terukur, dan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik akan menguntungkan semua pihak.

"Proses restrukturisasi ini perlu dilakukan sehingga dapat menyelamatkan si BUMN dan juga tidak serta merta menghilangkan hak-hak para krediturnya," kata Reza, Selasa (5/12).

Baca Juga: Bukukan Kinerja Beragam, Simak Rekomendasi Saham dan Prospek BUMN Karya

Ia mengatakan, BUMN Karya yang tengah terlibat dalam PKPU tidak akan memengaruhi kinerja operasional maupun pengerjaan proyek baik yang akan maupun sedang berjalan.

Sementara itu, kinerja BUMN Karya sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini tampil beragam. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) misalnya, mencatat rugi bersih Rp 5,84 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini. Pada yang sama tahun lalu, rugi bersih WIKA hanya Rp 27,9 miliar. Padahal di saat yang sama, pendapatan neto WIKA masih naik 17,9% menjadi Rp 15,07 triliun.

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menanggung rugi bersih Rp 2,83 triliun, berbalik dari posisi sembilan bulan pertama tahun lalu yang mencatatng untung sebesar  Rp425,29 juta. Sepanjang periode Januari-September 2023, Waskita tercatat meraih pendapatan sebesar Rp7,81 triliun, turun 24,14% secara tahunan.

Adapun PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencetak laba bersih sebesar Rp 23,53 miliar, tumbuh 11,94% secara tahunan. Pendapatan perusahaan ini tumbuh 25,36% secara menjadi Rp 11,44 triliun. PT PP Tbk (PTPP) mencetak laba bersih sebesar Rp 239,72 miliar, naik 70%  secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk