Menanti hasil uji klinis produk jamu untuk bantu penyembuhan corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) segera melakukan uji klinis produk jamu untuk membantu penyembuhan corona.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mengatakan upaya ini dilakukan PDPOTJI bekerjasama dengan LIPI, UGM, dan Kalbe Farma.

"Prosesnya sedang pengajuan persetujuan Komite Etik Penelitian Kesehatan dan izin uji klinik ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (30/4).


Baca Juga: GP Farmasi: Obat corona chloroquine dan hydroxychloroquine hanya cukup sampai Juni

Inggrid belum bisa membeberkan nama tanaman yang akan diuji. Sebagai gambaran, Inggrid menyebut, khasiat jamu itu sebagai imunomodulator atau regulasi optimasi sistem imun yang diharapkan membantu proses penyembuhan penyakit corona.

Dihubungi terpisah, Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongitus menjelaskan, kerjasama tersebut untuk mengembangkan produk jamu dalam negeri. Hal ini dilaksanakan dengan kolaborasi bersama akademisi, bisnis, government, community (ABGC) untuk sinergi uji klinis dan mempercepat proses hasilnya.

"Dalam hal ini Kalbe Farma sebagai pihak yang akan menyiapkan fasilitas produksi untuk calon produknya serta lab risetnya," kata Vidjongtius.  

Dana yang disiapkan untuk aktivitas riset yang masuk dalam pos research and develpment (R&D) ini akan menggunakan belanja modal atau capital expenditure yang telah disiapkan di awal tahun sebesar Rp 1 triliun.

Baca Juga: Penjualan Kalbe Farma (KLBF) di kuartal I 2020 tumbuh 8,01%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat