Menanti inflasi Februari



JAKARTA. Nilai tukar rupiah terkoreksi tipis. Kemarin, pasangan USD/IDR di pasar spot di level 11.667, naik sekitar 0,17% dari hari sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia (BI), juga menunjukkan rupiah terkikis 0,05% menjadi 11.675.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, koreksi mata uang rupiah terhadap dollar AS tersebut cuma sebatas faktor teknikal setelah sebelumnya konsisten menguat selama sepekan.

Lagi pula, sentimen domestik yang bisa mengungkit rupiah masih minim. Kata Rully, saat ini pasar tengah wait and see menunggu pengumuman inflasi bulan Februari 2014 dan data ekspor impor Indonesia bulan Januari 2014. “Jika data-data nanti bagus, rupiah akan terus menguat,” ujar Rully.


Hari ini, pergerakan rupiah bakal lebih dipengaruhi sejumlah faktor eksternal khususnya dari Amerika Serikat (AS). Analis PT Monex Investindo Futures, Daru Wibisono memprediksi, rupiah berpotensi menguat, hari ini. Data makro ekonomi Indonesia yang bagus akan menopang penguatan rupiah di kisaran 11.600-11.700.

Sedangkan, Rully memperkirakan, rupiah akan bergerak di rentang 11.600-11.750, hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat