KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap pergantian tahun, investor saham berharap munculnya January Effect yang bisa mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani melihat akan ada potensi terjadi January Effect pada awal tahun 2023. "Akan ada January Effect karena kalau kita lihat sepanjang bulan berjalan untuk bulan Desember berdasarkan closing price di 29 Desember 2022, IHSG turun 2,29%," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (30/12).
Baca Juga: Intip Proyeksi IHSG pada Pekan Pertama Tahun 2023 Arjun menilai hal tersebut terjadi karena beberapa saham big cap dan sektor perbankan dan energi mengalami koreksi harga saham. Contohnya seperti saham emiten perbankan yang masuk top four dan saham sektor energi seperti ADRO dan BYAN telah mencapai harga all time high di awal pekan Desember dan setelah itu investor mulai profit taking sehingga mengalami koreksi harga. "Ini salah satu faktor yang mengakibatkan penurunan IHSG bulan Desember. Karena emiten tersebut mempunyai salah satu bobot terbesar di IHSG," ujarnya. Arjun mengatakan, saham ektor energi yang mengalami koreksi pada bulan Desember lalu berpeluang rebound pada Januari 2023 karena fundamental solid. Ia memproyeksikan, di akhir tahun 2023 IHSG akan berada di level 7.400 dengan skenario moderat. Arjun menyarankan investor sebaiknya mencermati perusahaan yang mempunyai fundamental solid.