JAKARTA. Di pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diprediksi masih konsolidasi, dengan kecenderungan melemah. Ketidakpastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyulitkan rupiah beranjak. Akhir pekan lalu, sentimen yang sama menekan rupiah. Kurs tengah BI mencatat, rupiah melemah 0,12% ke Rp 12.206. Di pasar spot, pasangan USD/IDR turun tipis 0,08% menjadi Rp 12.213. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, rupiah tidak banyak bergerak, sebab pelaku pasar menanti kepastian kenaikan harga BBM, serta hasil pertemuan KTT G20. "Namun, pelemahan rupiah tidak tajam, sebab tertopang defisit transaksi berjalan kuartal III yang menyusut," jelas David.
Rupiah menanti kepastian BBM
JAKARTA. Di pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diprediksi masih konsolidasi, dengan kecenderungan melemah. Ketidakpastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyulitkan rupiah beranjak. Akhir pekan lalu, sentimen yang sama menekan rupiah. Kurs tengah BI mencatat, rupiah melemah 0,12% ke Rp 12.206. Di pasar spot, pasangan USD/IDR turun tipis 0,08% menjadi Rp 12.213. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, rupiah tidak banyak bergerak, sebab pelaku pasar menanti kepastian kenaikan harga BBM, serta hasil pertemuan KTT G20. "Namun, pelemahan rupiah tidak tajam, sebab tertopang defisit transaksi berjalan kuartal III yang menyusut," jelas David.