Saya termasuk salah satu orang yang sangat excited dengan kehadiran Light Rail Transit (LRT) di Jakarta. Apalagi, bulan depan, kereta ringan dengan rute Kelapa Gading-Velodrome ditargetkan beroperasi. Bagi Anda yang belum tahu, saat ini, proses penyelesaiannya sudah mencapai 99,4%. Jika masalah sinyal dan depo dapat diselesaikan, LRT sudah siap 100%. LRT memiliki panjang lintasan sekitar 5,7 kilometer dari Kelapa Gading-Velodrome, melewati enam stasiun layang, yaitu Mal Kelapa Gading, Stasiun Kelapa Gading Boulevard, Stasiun Pulomas, Stasiun Pacuan Kuda, Stasiun Velodrome di Rawamangun, dan 1 depo LRT. LRT sejatinya sudah pernah dikembangkan di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya, pada zaman Belanda. Sayangnya, kereta api ini tidak dirawat dengan baik sehingga sering mogok. Alhasil, karena dianggap mengganggu lalu lintas, kereta api ringan ini pun dihilangkan pada 1960-an.
Menanti LRT
Saya termasuk salah satu orang yang sangat excited dengan kehadiran Light Rail Transit (LRT) di Jakarta. Apalagi, bulan depan, kereta ringan dengan rute Kelapa Gading-Velodrome ditargetkan beroperasi. Bagi Anda yang belum tahu, saat ini, proses penyelesaiannya sudah mencapai 99,4%. Jika masalah sinyal dan depo dapat diselesaikan, LRT sudah siap 100%. LRT memiliki panjang lintasan sekitar 5,7 kilometer dari Kelapa Gading-Velodrome, melewati enam stasiun layang, yaitu Mal Kelapa Gading, Stasiun Kelapa Gading Boulevard, Stasiun Pulomas, Stasiun Pacuan Kuda, Stasiun Velodrome di Rawamangun, dan 1 depo LRT. LRT sejatinya sudah pernah dikembangkan di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya, pada zaman Belanda. Sayangnya, kereta api ini tidak dirawat dengan baik sehingga sering mogok. Alhasil, karena dianggap mengganggu lalu lintas, kereta api ringan ini pun dihilangkan pada 1960-an.